Polri tengah mempercepat agenda transformasi dan reformasi menyeluruh yang bertujuan memperkuat kualitas dan kinerja institusi. Komjen (Pol) Chryshnanda Dwilaksana selaku Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri menegaskan, inovasi ini tidak sebatas perubahan struktural dan fisik, tetapi juga mencakup aspek nilai dan moral yang menjadi fondasi utama dalam menjalankan tugas kepolisian.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Selasa, Chryshnanda menyatakan bahwa transformasi ini adalah langkah keberanian untuk belajar dari pengalaman masa lalu, memperbaiki kekurangan, serta menanggapi tantangan dan harapan masyarakat zaman kini. Ia menambahkan, “Transformasi ini adalah keberanian untuk belajar dari masa lalu, memperbaiki kesalahan, menghadapi tantangan dan harapan masyarakat di masa kini, serta menyiapkan masa depan yang lebih baik.”
Baca juga: Prabowo Serukan Dukungan Dunia untuk Kemerdekaan Palestina
Fokus Perubahan pada Moral dan Pelayanan Public
Selaras dengan visi tersebut, Polri diarahkan untuk melakukan perubahan mendasar yang menitikberatkan pada peningkatan moral, prinsip kemanusiaan, keterbukaan, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat. Menurut Chryshnanda, langkah ini menjadi bagian dari upaya Polri untuk terus menghadirkan kebaikan, melakukan perbaikan berkelanjutan, dan meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas.
Ia menambahkan bahwa salah satu indikator keberhasilan transformasi adalah bagaimana polisi mampu menunjukkan kualitas kerja yang akurat dan tepat sasaran.
“Menegakkan hukum bukan sekadar menghukum, tetapi membangun peradaban dan menyelesaikan konflik secara beradab,” ujarnya.
Baca juga: KKB Bersenjata Tembaki Warga di Asmat dan Bakar Rumah
Peran Polisi dalam Menjaga Stabilitas dan Kepastian Hukum
Chryshnanda menegaskan, peran polisi sangat vital dalam menjaga stabilitas nasional dan menciptakan budaya tertib serta kepastian hukum di masyarakat. Ia menilai, transformasi yang dilakukan harus mampu menjadikan institusi Polri lebih profesional, humanis, serta responsif terhadap dinamika zaman.
“Transformasi ini juga meliputi pembangunan budaya tertib dan kepastian hukum,” katanya. Ia berharap, langkah ini akan menjadikan Polri sebagai institusi yang mampu menghadapi tantangan internal dan eksternal, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.
Selain itu, Chryshnanda menekankan bahwa polisi harus mampu menjalankan fungsi pencegahan konflik dan memberikan perlindungan serta pengayoman kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk korban dan pencari keadilan. Dalam upaya tersebut, peran polisi sebagai pelayan masyarakat menjadi fokus utama dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih aman dan harmonis.
Inisiatif transformasi ini diharapkan membawa dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme Polri di masa mendatang, serta menjadikan institusi ini sebagai pengayom yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara adil dan beradab.
Tags: Polri Pelayanan Publik Reformasi Transformasi Stabilitas Nasional