Wakil DPR Dukung Solusi Dua Negara Palestina-Israel

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyatakan dukungannya terhadap seruan Presiden Prabowo Subianto mengenai solusi dua negara dalam menyelesaikan konflik Palestina dan Israel. Dalam pernyataannya, Dave menilai bahwa usulan tersebut adalah jalan keluar yang adil dan bermartabat bagi kedua pihak yang sedang bersengketa.

Menurutnya, pendekatan seperti ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya bersuara, tetapi juga aktif menawarkan solusi internasional yang konstruktif. "Dalam konteks geopolitik saat ini, pendekatan seperti ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya bersuara, tetapi juga menawarkan jalan keluar yang adil dan bermartabat bagi kedua pihak," ujar Dave.

Lebih jauh, Dave menjelaskan bahwa pengakuan terhadap Israel yang disampaikan Prabowo bukanlah bentuk kompromi, tetapi sebuah tawaran yang konstruktif karena menekankan syarat pengakuan penuh terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina terlebih dahulu. Ia menambahkan bahwa pidato Prabowo yang menekankan pentingnya kemerdekaan Palestina serta jaminan keamanan bagi Israel merupakan langkah diplomatik yang berani dan strategis.

Dalam konteks ini, Indonesia tidak hanya menyuarakan dukungan, tetapi juga secara aktif menawarkan solusi adil yang menguntungkan kedua belah pihak. “Ini mencerminkan posisi Indonesia yang konsisten dalam mendukung solusi dua negara, sebagaimana diamanatkan oleh berbagai resolusi internasional, termasuk Resolusi PBB 1967,” kata Dave.

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa Komisi I DPR RI akan tetap mengawasi kebijakan luar negeri Indonesia agar tetap sejalan dengan konstitusi dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan. “Serta memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang berdaulat, berprinsip, dan dihormati di kancah global,” imbuhnya.

Baca juga: Tingginya Kesenjangan Standar Keamanan Pangan di Program Gizi Gratis

Sidang Umum PBB dan Pidato Prabowo

Sebelumnya, Sidang Umum PBB ke-80 yang diikuti oleh sejumlah kepala negara, dibuka dengan laporan resmi dari Sekretaris Jenderal António Guterres dan dipimpin oleh Ketua Sidang, Annalena Baerbock. Tema dari sesi debat umum yang diisi oleh 16 kepala negara tersebut adalah "Better together: 80 years and more for peace, development and human rights”.

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menjadi salah satu dari tiga kepala negara yang berkesempatan menyampaikan pidatonya, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump.

Saat berpidato, Prabowo menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara sebagai cara terbaik menyelesaikan konflik Palestina dan Israel. Ia menegaskan bahwa Palestina harus segera merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara yang mandiri.

“Saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka. Namun kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan serta keamanan Israel,” ujar Prabowo.

Prabowo berkeyakinan bahwa hanya melalui solusi dua negara, perdamaian dan kemerdekaan bagi Palestina dapat terwujud secara nyata. Ia meyakini bahwa penerapan solusi ini akan mengurangi kebencian dan kecurigaan yang selama ini melingkupi konflik tersebut. “Hanya dengan demikian kita dapat mewujudkan perdamaian yang sejati, perdamaian yang nyata, tanpa kebencian, tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara ini,” katanya.