Wolverhampton Wanderers menghadapi awal yang buruk di musim Liga Premier 2025/26 dengan menelan kekalahan dalam lima pertandingan perdana. Kekalahan beruntun ini menjadikan Wolves sebagai tim keenam dalam sejarah kompetisi tertinggi Inggris yang memulai musim dengan lima kekalahan berurutan.
Dalam performa yang memprihatinkan ini, kami menelusuri lima tim lain yang mengalami nasib serupa di awal musim dan bagaimana mereka mengakhiri kompetisi tersebut.
Wolves menjadi tim keenam dalam sejarah Premier League yang gagal meraih poin dari lima pertandingan perdana musim ini. Mereka mencatatkan kekalahan dari Brighton & Hove Albion, Manchester United, Liverpool, Chelsea, dan Arsenal.
Berikut gambaran lengkap dari lima tim yang sebelumnya mengalami awal musim tanpa kemenangan dan bagaimana hasil akhir mereka:
Southampton – Musim 1998/99
Southampton mengalami awal yang sangat sulit dengan lima kekalahan berturut-turut dan sembilan pertandingan tanpa kemenangan. Baru pada 24 Oktober mereka mencatat kemenangan pertama dengan skor 2-1 atas Coventry City berkat gol dari Matt Le Tissier dan Egil Østenstad.
Setelah kemenangan tersebut, performa Southampton sedikit membaik, tetapi mereka harus melakukan perjuangan di akhir musim untuk menghindari degradasi. Dengan tiga kemenangan terakhir mereka, The Saints berhasil finish di posisi 17, lima poin di atas zona hijau.
Sunderland – Musim 2005/06
Di awal musim 2005/06, Sunderland memulai dengan lima kekalahan beruntun. Mereka akhirnya meraih kemenangan pertama setelah mengalahkan Middlesbrough pada 25 September, namun itu menjadi satu dari tiga kemenangan yang mereka raih sepanjang musim.
Hasil akhir, Sunderland finis terbawah klasemen dengan hanya meraih 15 poin dari 38 pertandingan.
Porisemouth – Musim 2009/10
Porthsmouth memulai musim 2009/10 dengan buruk dan langsung berada di dasar klasemen sejak pertandingan kedua, setelah kalah dari beberapa pertandingan pembuka. Mereka kehilangan semua tujuh laga awal dan bahkan harus didenda sembilan poin pada Maret karena masuk administrasi, yang semakin memperburuk peluang bertahan mereka.
Hasil akhir, Pompey harus rela turun ke Championship di posisi 20, mencatat musim yang penuh tantangan dan degradasi.
Baca juga: Liverpool Semakin Memiliki Peluang Juara, Rival Kelemahan
Cristal Palace – Musim 2017/18
Contoh yang memberikan semangat kepada Wolves adalah perjalanan Crystal Palace musim 2017/18. Setelah memulai dengan performa buruk dan sanksi pemecatan manajer Frank de Boer pada September setelah empat kekalahan beruntun tanpa mencetak gol, Palace akhirnya bangkit.
Roy Hodgson menggantikan De Boer dan mengalami tiga kekalahan awal, tetapi mampu membalikkan keadaan dan membantu tim bangkit dari posisi terbawah. Palace berhasil finish di posisi 11, empat belas tempat di atas zona degradasi, meskipun mereka tidak memperoleh satu poin maupun gol dari tujuh pertandingan pertama.
Baca juga: Pemain Sepak Bola Muda Dilanda Cedera Parah Saat Liga Amatir Inggris
Norwich City – Musim 2021/22
Nasib buruk berlanjut untuk Norwich yang kembali terdegradasi musim tersebut. Awal musim yang buruk dengan enam kekalahan beruntun membuat mereka bermain di zona degradasi sepanjang waktu. Mereka baru meraih kemenangan pertama pada 6 November. Sepanjang musim, Norwich menempati posisi terbawah secara konsisten dan akhirnya finis di posisi 20 bersama klub-klub lain yang terdegradasi.
Dengan catatan awal yang mengecewakan, Wolves harus melakukan evaluasi besar demi memperbaiki performa mereka di sisa musim. Kekalahan beruntun ini menimbulkan tekanan besar terhadap posisi mereka di tabel sementara dan meningkatkan kebutuhan akan perubahan strategi dan mental tim.
Tags: Premier League Wolves awal musim buruk kekalahan beruntun