Indonesia Dorong Perdamaian Palestina-Israel melalui Dual-State Solution

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta mengajak Indonesia untuk lebih aktif dalam mendukung solusi dua negara bagi konflik Israel dan Palestina. Ia menekankan pentingnya diplomasi internasional, khususnya melalui forum PBB dan OKI, guna mewujudkan langkah konkret dalam menyelesaikan konflik yang berlangsung.

Sukamta menambahkan bahwa saat ini ada pergeseran dukungan global yang semakin menguatkan status Palestina sebagai negara merdeka. Ia menyatakan, "Indonesia harus lebih aktif mendorong implementasi two-state solution melalui jalur diplomasi internasional, baik di PBB maupun di OKI. Kita juga harus tegas mengecam Israel atas kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran hukum internasional yang dikategorikan sebagai genosida oleh penyelidik PBB."

Menurutnya, berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia memiliki kewajiban moral untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Ia pun mengapresiasi pengakuan resmi dari 159 dari 193 anggota PBB terhadap Palestina sebagai negara merdeka, meskipun penegasan langkah nyata harus terus dilakukan agar pengakuan ini benar-benar memberi manfaat bagi rakyat Palestina.

“Pengakuan atas Palestina menunjukkan adanya pergeseran sikap global terhadap isu Palestina. Momentum ini harus dilanjutkan dengan langkah nyata, salah satunya adalah tawaran Presiden Prabowo untuk mengirimkan pasukan Indonesia dalam misi perdamaian di bawah naungan PBB,” katanya.

Baca juga: Badan Gizi Nasional Perketat Verifikasi Mitra Penyedia Makanan

Peran Indonesia dalam Sidang Umum PBB dan Dukungan terhadap Solusi Dua Negara

Dalam Sidang Umum ke-80 PBB, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan dukungan penuh terhadap solusi dua negara sebagai jalan penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel. Ia menegaskan bahwa satu-satunya cara mencapai perdamaian dan kemerdekaan Palestina adalah melalui penerapan solusi tersebut.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (6/7/2025).

Prabowo menyatakan, "Saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka. Namun kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan serta keamanan Israel."

Pernyataan tersebut disambut meriah oleh peserta sidang, dengan sejumlah delegasi memberikan standing ovation sebagai bentuk apresiasi. Dalam pidatonya, Prabowo juga mengajak seluruh bangsa untuk melanjutkan perjuangan kemanusiaan serta perjalanan yang telah dirintis pendahulu bangsa.

Prabowo menutup pidatonya dengan ajakan untuk bersama-sama menyelesaikan perjalanan kemanusiaan yang telah dimulai, guna memastikan keadilan dan keamanan bagi semua pihak.

Sidang Umum PBB 2025 dibuka dengan laporan dari Sekretaris Jenderal António Guterres dan dipimpin oleh Presiden Sidang Annalena Baerbock. Tema forum tahun ini adalah “Better together: 80 years and more for peace, development and human rights.” Delapan belas kepala negara akan menyampaikan pidato selama sesi tersebut.

Penguatan posisi Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan upaya perdamaian dunia mencerminkan komitmen negara dalam menjaga stabilitas dan perdamaian internasional, sesuai dengan prinsip dasar kemanusiaan dan hukum internasional.