Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri yang terdiri dari 52 perwira kepolisian dari berbagai jabatan, mulai dari pelindung hingga anggota. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mendukung proses reformasi internal Polri dalam rangka meningkatkan kualitas dan reformasi institusinya.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan bahwa tugas utama dari Tim Transformasi Reformasi Polri adalah melakukan pendataan dan membantu pelaksanaan tugas-tugas dari Komite Reformasi Kepolisian yang dibentuk oleh presiden. Berdasarkan informasi yang diterimanya, tim ini berfungsi sebagai tim persiapan yang akan mengatur dan menyusun data yang diperlukan untuk proses reformasi tersebut.
Dalam keterangan yang sama, Dasco menegaskan bahwa keberadaan tim ini tidak bertentangan dengan pembentukan Komite Reformasi Kepolisian yang akan dikembangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menyatakan, "Sehingga menurut saya tidak ada hal yang bertentangan bahwa di internal dibuat satu tim khusus yang akan membantu komisi yang akan masuk ke dalam."
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian: Penanganan Kasus Keracunan MBG Tanggung Jawab Pemda
Transformasi menyentuh aspek moral dan nilai dalam institusi Polri
Sementara itu, Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri, Komjen (Pol) Chryshnanda Dwilaksana, menegaskan bahwa transformasi ini tidak hanya terbatas pada aspek struktural dan birokrasi, tetapi juga berkaitan dengan perubahan nilai-nilai dasar dalam institusi tersebut.
"Transformasi ini adalah keberanian untuk belajar dari masa lalu, memperbaiki kesalahan, menghadapi tantangan dan harapan masyarakat di masa kini, serta menyiapkan masa depan yang lebih baik," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (23/9/2025).
Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo berjalan usai menjenguk polisi yang dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9/2025). Presiden Prabowo Subianto menjenguk anggota polisi yang mengalami cedera dan luka-luka akibat kericuhan saat aksi unjuk rasa di Jakarta dan meminta Kapolri untuk menaikan pangkat luar biasa kepada anggota yang terluka.
Chryshnanda menambahkan bahwa proses transformasi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan moral, aspek kemanusiaan, keterbukaan, dan pelayanan publik di lingkungan Polri. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk menghadirkan kebaikan, melakukan perbaikan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Menegakkan hukum bukan sekadar menghukum, tetapi membangun peradaban dan menyelesaikan konflik secara beradab," jelasnya.
Baca juga: Pertemuan Presiden FIFA dengan Menteri Pertahanan RI di New York
Dasar dan susunan Tim Transformasi Reformasi Polri
Tim Transformasi Reformasi Polri dibentuk melalui Surat Perintah (Sprin) Nomor: Sprin/2749/IX/TUK.2.1./2025 yang ditandatangani pada 17 September 2025. Pembentukan tim ini merupakan langkah strategis dalam mendukung proses reformasi internal Polri.
Susunan lengkap anggota tim ini terdiri dari sejumlah perwira yang memiliki kompetensi di berbagai bidang, guna memastikan implementasi reformasi berjalan efektif dan menyeluruh.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menggelar makan malam dan memberi motivasi kepada 320 personel pengamanan yang terdiri dari TNI, Polri, dan unsur pimpinan di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025) malam.
Tags: Reformasi Polri Polisi Indonesia Pelayanan Publik Transformasi Institusi Kebijakan Kepolisian
