Jumlah korban tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Nepal selama September 2025 mencapai minimal 73 orang, menandai masa terburuk dalam sejarah negara tersebut sejak berakhirnya perang sipil selama satu dekade dan penghapusan monarki pada 2008. Ketegangan ini dipicu oleh larangan terhadap platform media sosial utama yang diberlakukan oleh pemerintah Nepal, memicu gelombang protes luas yang berujung pada bentrokan kekerasan melawan korupsi dan ketidakmampuan pengelolaan negara.
Dalam situasi tersebut, muncul sebuah rekaman yang menunjukkan seorang demonstran dipukul dengan water cannon di Prancis. Video ini menyebar luas di media sosial, disertai teks berbahasa Thailand yang bertuliskan “Water blasted at a protestor in Nepal” dan disertai tagar #Nepal, seolah-olah menampilkan kejadian di Nepal.
Video tersebut menunjukkan demonstran yang terkena semprotan water cannon, dengan seorang di antaranya jatuh setelah terkena di kepala. Klip ini kemudian didistribusikan oleh pengguna media sosial dari Thailand dan Laos, dan mengklaim bahwa insiden itu terjadi di Nepal.
Namun, penelusuran lebih dalam membuktikan bahwa rekaman tersebut sebenarnya diambil di Prancis, tepatnya di Montpellier. Dengan menggunakan pencarian gambar terbalik di Google, ditemukan bahwa video tersebut diposting dalam sebuah cuitan di platform X oleh jurnalis Ricardo Parreira, yang menyatakan bahwa seorang demonstran mengalami luka serius saat dalam aksi di Montpellier pada 10 September.
Screenshot of the false Facebook post, taken on September 23, 2025, with a red X added by AFP
Selain itu, laporan dari penyiar publik France 3 mengonfirmasi bahwa Montpellier menjadi salah satu kota yang menjadi pusat demonstrasi yang dikenal dengan nama "Block Everything". Demonstrasi serupa juga berlangsung di kota-kota besar lainnya termasuk Toulouse, Marseille, Lyon, dan Rennes, yang menentang kebijakan pemerintah saat ini. Di Montpellier sendiri, sekitar 6.000 orang berkumpul dan aparat menggunakan water cannon serta gas air mata untuk membubarkan massa.
Bukti visual dari video tersebut menunjukkan lokasi kejadian di Place de la Comédie, alun-alun terkenal di pusat kota Montpellier. AFP juga melakukan verifikasi dan memperlihatkan adanya kesamaan lokasi berdasarkan citra dari Google Maps dan sumber visual dari video tersebut.
Penggunaan informasi yang menyesatkan ini telah dibantah sebelumnya oleh AFP, menunjukkan bahwa klaim yang mengaitkan video demonstrasi di Prancis dengan situasi di Nepal adalah keliru dan telah disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu terkait kerusuhan Nepal.
Screenshot comparison between the false Facebook post (L) and the X post by Ricardo Parreira
Screenshot from the France 3's article
Screenshot comparisons between the false video (L) and Google Maps' street view imagery of the Place de la Comédie in Montpellier, with similarities highlighted by AFP