Penasehat Manny Pacquiao mengomentari kemungkinan terjadinya rematch antara legenda tinju Filipina itu dan mantan rivalnya, Floyd Mayweather, setelah keduanya kembali ke ring. Pacquiao, 46 tahun, mulai aktif kembali di dunia tinju profesional pada Juli lalu dengan melawan Mario Barrios untuk memperebutkan gelar WBC kelas welter, dan pertandingan berakhir imbang. Di sisi lain, Mayweather, yang berusia 48 tahun, dijadwalkan akan menghadapi ikon tinju Amerika lainnya, Mike Tyson, dalam laga eksibisi yang direncanakan berlangsung musim semi 2026.
Hasil seri dengan Barrios menjadi penampilan pertama Pacquiao di ring profesional sejak 2021, meskipun ia sempat mengikuti berbagai pertandingan eksibisi selama ini. Sementara itu, Mayweather sendiri telah terlibat dalam sejumlah pertarungan eksibisi setelah pensiun dari dunia profesional, termasuk kemenangan TKO atas bintang UFC, Conor McGregor, pada 2017.
Dengan kedua petinju berstatus kembali aktif namun di kapasitas berbeda, Sean Gibbons, penasihat Pacquiao, memberikan pandangan tentang kemungkinan rematch dari pertarungan mereka tahun 2015 yang masih menjadi rekor penjualan terbanyak pada sejarah pay-per-view tinju. Pertarungan pertama mereka dimenangkan Mayweather setelah bertarung selama 12 ronde dengan kemenangan keputusan juri.
“Hanya Floyd yang bisa menjawab itu,” ujar Gibbons kepada Gamble Online tentang kemungkinan rematch. “Kami sudah menandatangani kontrak dengan PBC dan Al Haymon pada 2019 untuk membuat Manny Pacquiao vs Floyd Mayweather 2. "
“Manny sempat melawan Adrien Broner, dan Floyd mungkin merasa Manny tampil terlalu tajam, sehingga memilih untuk bertanding lagi. Lalu Manny bertanding melawan Keith Thurman, menumbangkan dan mengalahkannya. Floyd sendiri justru meninggalkan arena sebelum pengumuman kemenangan diumumkan.
“Setelah itu, Manny kembali bertarung, melawan Yordenis Ugas dan kalah secara keputusan juri. Tapi sekarang Manny kembali, jadi semua tergantung Floyd.”
Floyd Mayweather (left) and Manny Pacquiao during their long-awaited clash in 2015 (AFP via Getty Images)
Gibbons menegaskan bahwa Pacquiao, yang sempat dikaitkan dengan petinju Inggris Conor Benn, menginginkan pertarungan yang berarti dan bermakna. Sementara itu, Mayweather sendiri telah menyindir kemungkinan kembalinya ke dunia profesional setelah menghadapi Tyson.
“Semua cerita terkait sedang beredar, dan Rolly Romero menjadi salah satu kandidat utama karena Manny ingin pertandingan yang bermakna,” tambah Gibbons. “Dia ingin memecahkan rekor pribadinya dan mencatatkan sejarah — sama seperti saat dia meraih gelar dunia di usia 40 tahun.
“Dia seharusnya memecahkan rekor baru di usia 46, tapi itu belum terwujud. Sekarang, targetnya adalah di usia 47. Kami sangat berharap bisa menggelar pertarungan melawan petinju seperti Amir Khan dan Conor Benn, tapi saat ini Manny sudah menunjukkan bahwa dia kembali, dan orang-orang pun percaya bahwa dia bisa bersaing lagi.”
Gibbons berharap bahwa Pacquiao yang telah mendedikasikan hidupnya untuk tinju, setelah berkarir di bidang politik selama hampir tujuh tahun sebagai senator di Filipina, dapat meraih prestasi besar lagi. Ia menegaskan bahwa Pacquiao, petinju yang dikenal sebagai satu-satunya delapan divisi yang pernah meraih gelar dunia, ingin membuktikan bahwa ia masih mampu bersaing dan mencetak sejarah di usia yang lebih tua.
“Ini adalah misi beliau sekarang. Manny tak lagi aktif di dunia politik, dan kini menjadi petinju penuh waktu kembali. Melihat penampilannya pada 19 Juli lalu, dia membuktikan kepada semua orang bahwa dia masih kompetitif dan layak diperhitungkan di ring,” tutup Gibbons.
Tags: tinju boxeo Pacquiao Mayweather rematch pertarungan eksibisi rekor dunia
