Slovenia secara resmi menyatakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai pribadi yang tidak diterima dan melarangnya memasuki wilayah negara tersebut, yang merupakan anggota Uni Eropa dan NATO.
Keputusan ini diambil oleh pemerintah Ljubljana, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita nasional Slovenia, STA, pada hari Kamis, mengutip pernyataan Sekretaris Negara di Kementerian Luar Negeri, Neva Grašič.
Baca juga: Slovenia Larang Perjalanan Perdana Menteri Israel dan Tindakan Diplomatik terhadap Israel
Kebijakan Slovenia terhadap Pejabat Israel
Slovenia menjadi negara UE pertama yang menyatakan dua anggota pemerintah sayap kanan Israel — Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich — sebagai pribadi yang tidak diterima, pada Juli lalu.
"Publik mengetahui bahwa dia (Netanyahu) sedang menghadapi proses hukum terkait kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," ujar Grašič. Ia menambahkan bahwa Mahkamah Internasional (ICJ) menilai pada Juli tahun lalu bahwa “beberapa kebijakan dan praktik Israel melanggar hukum kemanusiaan internasional maupun hak asasi manusia.”
Grašič menulis di X bahwa dengan keputusan melarang Netanyahu masuk ke negara tersebut, "pemerintah mengirim pesan tegas kepada Negara Israel bahwa Slovenia mengharapkan penghormatan yang konsisten terhadap keputusan pengadilan internasional dan hukum kemanusiaan internasional."
Dia menegaskan bahwa langkah ini tidak ditujukan ke warga Israel.
"Keputusan terbaru ini bukanlah terhadap rakyat Israel, melainkan sebagai pesan tegas kepada Negara Israel bahwa #Slovenia mengharapkan pelaksanaan yang konsisten dari keputusan pengadilan internasional dan penghormatan terhadap #HukumKemanusiaanInternasional," jelasnya.
Slovenia telah menjadi salah satu pengkritik paling konsisten terhadap kebijakan Gaza Netanyahu sejak meletusnya konflik terbaru, dan menunjukkan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Tags: Israel politik internasional Hukum Internasional Slovenia Netanyahu
