Slovenia, salah satu negara anggota Uni Eropa yang tahun lalu mengakui negara Palestina, mengambil langkah tegas dengan memberlakukan embargo senjata terhadap Israel pada bulan Agustus dan melarang impor barang dari wilayah Palestina.
Pengambil keputusan di negara itu juga memberlakukan larangan perjalanan bagi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menurut pernyataan resmi pemerintah pada Kamis. Langkah ini diambil setelah Slovenia secara resmi mengakui Palestina tahun lalu dan melarang dua menteri kabinet sayap kanan Israel pada bulan Juli.
"Dengan tindakan ini, Slovenia menegaskan komitmennya terhadap hukum internasional, nilai-nilai universal hak asasi manusia, serta kebijakan luar negeri yang berlandaskan prinsip dan konsistensi," ujar Neva Grasic, Sekretaris Negara di Kementerian Luar Negeri, seperti dikutip dari akun X milik pemerintah.
Sejak Agustus lalu, Slovenia juga telah memberlakukan embargo senjata terhadap Israel dan melarang impor barang dari Tepi Barat. Kebijakan ini adalah bagian dari sikap tegas negara kecil itu terhadap kebijakan Israel di Palestina.
Baca juga: NATO Jamin Dukungan Usai Insiden Drone di Bandara Denmark
Alasan Slovenia Batasi Perjalanan Netanyahu dan Sikap terhadap Hukum Internasional
Grasic menyatakan bahwa pemerintah mengambil langkah terhadap Netanyahu karena dia diduga oleh Pengadilan Internasional Kejahatan (ICC) telah melakukan kejahatan perang di Gaza. "Publik juga mengetahui bahwa proses hukum sedang berlangsung terhadapnya atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," tambahnya.
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu holds a press conferene at the Prime Minister
Gambar yang viral menunjukkan seorang aktivis pro-Palestina mengenakan kain penutup badan dengan latar belakang gambar yang menunjukkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berada di balik jeruji, saat demonstrasi menuju Kantor Perdana Menteri Slovenia di Ljubljana, pada 6 Agustus 2025. (sumber: REUTERS/BORUT ZIVULOVIC)
"Dengan keputusan ini, pemerintah mengirim pesan jelas kepada negara Israel bahwa Slovenia mengharapkan kepatuhan yang konsisten terhadap keputusan pengadilan internasional dan hukum humaniter internasional," tegas Grasic.
Baca juga: Krisis Hukum Internasional: Terpidana Genosida Terjebak di Limbo Hukum
Seruan Slovenia untuk Gencatan Senjata dan Bantuan kepada Palestina
Negara kecil di kawasan Alpen ini, bersama dengan negara-negara Eropa lainnya, secara berulang kali menyerukan dihentikannya kekerasan di Gaza dan meningkatkan distribusi bantuan kemanusiaan. Pada Juli lalu, pemerintah Slovenia memberlakukan embargo terhadap ekspor, impor, dan transit senjata ke dan dari Israel, dua minggu setelah secara resmi menyatakan pejabat keamanan nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, dan Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich, sebagai persona non grata karena pernyataan 'genosidal' dan hasutan kekerasan terhadap rakyat Palestina.
Pada bulan Agustus, Slovenia memperkenalkan larangan impor barang dari Tepi Barat dan menyetujui paket bantuan tambahan untuk rakyat Palestina di Gaza sebagai bagian dari upayanya untuk mendukung perdamaian dan hak rakyat Palestina.
Tags: Palestina Israel politik internasional Perdamaian Gaza Perdana Menteri Slovenia embargo senjata