Israel berencana mengevakuasi kapal-kapal yang menuju Gaza sebagai bagian dari Global Sumud Flotilla (GSF) yang bertujuan mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza, menurut laporan Channel 12 yang dirilis Kamis.
Kapal-kapal berjumlah 45 unit tersebut saat ini berada di perairan Yunani dan diperkirakan akan memasuki wilayah Israel dalam beberapa hari mendatang. Dalam tahap awal, anggota unit Shayetet 13 dikabarkan akan mengambil alih kapal-kapal tersebut.
Menurut laporan, mereka yang menolak naik ke kapal dan secara sukarela dideportasi akan langsung ditangkap.
Kapten awak kapal bekerja di atas kapal perang Spanyol 'Furor', sebuah kapal militer yang akan bergabung dalam peran dukungan dalam misi Global Sumud Flotilla yang bertujuan mengirimkan bantuan ke Gaza setelah wilayah tersebut diserang drone di perairan Yunani, di pelabuhan Cartagena, Spanyol, 25 September 2025. (sumber: SUSANA VERA/REUTERS)
Crew members work aboard Spain's warship 'Furor', a military vessel set to join in a supporting role the Global Sumud Flotilla seeking to deliver aid to Gaza after it was attacked by drones off Greece, at the port of Cartagena, Spain September 25, 2025. (credit: SUSANA VERA/REUTERS)
Setelah aktivis dipindahkan dari kapal, kapal-kapal tersebut akan disita atau dilemparkan ke laut, menurut laporan tersebut.
Baca juga: Protes keras di Mexico untuk keadilan kasus mahasiswa hilang
Upaya Negosiasi dengan Aktivis Flotilla
Potensi konflik laut yang kompleks telah mendorong Israel untuk berupaya bernegosiasi langsung dengan para aktivis, menawarkan pengiriman bantuan yang diangkut kapal-kapal tersebut ke Gaza jika mereka bersedia berlabuh di Ashkelon. Namun, tawaran tersebut ditolak dan aktivis menyatakan niat mereka untuk melanjutkan perjalanan menuju Gaza.
Sejak menolak tawaran, aktivis mengklaim bahwa Israel telah menargetkan kapal-kapal tersebut dengan drone, dan beberapa negara telah menurunkan kapal perang untuk mengawal perjalanan mereka.
Tags: Bantuan Kemanusiaan Israel Gaza Flotilla Dunia Konflik Laut