Pemrotes yang menuntut keadilan dalam kasus hilangnya 43 mahasiswa pada 2014 menyerang gerbang basis militer di Mexico City dengan sebuah truk pada hari Kamis dan kemudian membakar kendaraan tersebut.
Aksi protes ini dilakukan menjelang peringatan hilangnya mahasiswa dari Sekolah Pedesaan Guru Ayotzinapa, sebuah kasus yang bagi banyak warga Mexico menjadi simbol keterlibatan negara dalam kekerasan di negara Amerika Latin tersebut.
Kelompok mahasiswa tahun 2014 tersebut sebelumnya telah menyita beberapa bus yang mereka rencanakan digunakan untuk menuju Mexico City guna mengikuti aksi peringatan yang memperingati peristiwa berdarah 1968 ketika demonstran dibantai oleh pasukan pemerintah.
Otoritas meyakini bahwa mahasiswa tersebut diculik dan dibunuh saat perjalanan oleh anggota kartel kriminal yang memiliki hubungan dengan pejabat pemerintah dan militer, dan puluhan orang telah ditangkap, termasuk mantan jaksa agung, pejabat lokal, serta anggota militer dan polisi.
Namun, hingga saat ini belum ada yang divonis bersalah. Banyak peserta protes percaya bahwa keterlibatan negara dalam pembunuhan mahasiswa Ayotzinapa mungkin lebih dalam dari yang selama ini terungkap.
Para mahasiswa dari sekolah tersebut, yang berasal dari negara bagian Guerrero di bagian selatan Meksiko, bergabung dengan keluarga korban dalam sebuah demonstrasi di pangkalan militer untuk mendesak militer Mexico membantu mengungkap kasus hilangnya para mahasiswa. Mereka membawa foto-foto dari korban yang hilang.
Sebagian dari mereka kemudian membaur dan menabrakkan truk ke salah satu pintu masuk kompleks militer. Setelah kendaraan tersangkut, mereka menyalakan kembang api hingga truk terbakar.
Soldiers and firefighters work the scene after demonstrators lit a garbage truck on fire during a protest marking the 11-year anniversary of the disappearance of 43 students from an Ayotzinapa rural teacher's college, outside the entrance of Campo Militar, in Mexico City, Thursday, Sept. 25, 2025. (AP Photo/Fernando Llano)ASSOCIATED PRESS
Pihak berwenang melaporkan tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.
Aksi hari Kamis ini diperkirakan menjadi sinyal bahwa protes akan semakin keras dan luas menjelang hari peringatan ke-11 peristiwa kekerasan pada hari Jumat mendatang.
Sejumlah detail tentang kejahatan ini masih menjadi misteri – baik motif maupun nasib korban belum sepenuhnya terungkap, meskipun sisa kebakaran dari tiga mayat telah diidentifikasi.
Baca juga: Israel Berpotensi Dikeluarkan dari Eurovision 2026 karena Konflik Gaza
Penegakan Hukum dan Kontroversi yang Berkelanjutan
Setelah bertahun-tahun ditutupi, sebuah komisi kebenaran pemerintah pada 2022 menyatakan hilangnya mahasiswa Ayotzinapa sebagai “kejahatan negara.”
Pihak berwenang yakin semua mahasiswa tersebut dibunuh oleh anggota kartel yang terlibat dalam perdagangan heroin dan berkolusi dengan aparat keamanan serta pejabat tingkat lokal, negara bagian, dan federal, termasuk militer.
Kasus ini terus memicu kemarahan di seluruh Mexico. Selama bertahun-tahun, keluarga dan pengacaranya menuntut agar militer menyerahkan ratusan dokumen yang bisa menjadi kunci untuk memecahkan kasus, tetapi militer belum memenuhi permintaan tersebut.
Presiden Claudia Sheinbaum telah mengganti jaksa yang menangani kasus ini dan menyatakan bahwa ada jalur investigasi baru, namun keluarga korban menyatakan mereka belum melihat adanya kemajuan signifikan.
Tags: keadilan Mexico Kasus Mahasiswa Hilang Protes Militer Keterlibatan Negara