Joe Gibbs Racing pernah menghadapi konflik internal antara pembalap sejak awal keterlibatannya sebagai tim profesional balap mobil, termasuk ketika mereka memiliki tim yang berisi dua pembalap.
Situasi ini tidak mengherankan mengingat Tony Stewart adalah salah satu sosok utama saat JGR memperluas tim menjadi dua mobil pada musim 1999.
Ketika Tony Stewart, yang dikenal dengan julukan “Smoke”, bergabung sebagai pembalap nomor 20 yang baru, ketegangan langsung muncul di Homestead-Miami Speedway. Stewart menabrak rekan setimnya, Bobby Labonte, sebelum melesat ke kemenangan ketiganya di musim debutnya.
Labonte menghubungi tim melalui radio dengan nada marah, “Orang kecil itu sebaiknya lari ke Ray Evernham sebelum aku menyentuhnya,” setelah insiden tersebut, mengindikasikan ketegangan di antara mereka. Stewart sendiri saat itu sedang didekati oleh Evernham untuk bergabung dengan tim Dodge baru.
Joe Gibbs sendiri langsung menyadari adanya konflik yang mulai terbuka ini. Saat itu dia sedang siaran sebagai komentator NBC dan secara terbuka menanggapi situasi yang canggung tersebut di televisi nasional.
Gibbs menuturkan, “Keduanya sangat kompetitif. Kami belum pernah mengalami hal seperti ini di tim balap kami. Tapi mereka berdua sangat agresif dan ingin menang.”
Meski ketegangan memanas, konflik tersebut pudar dengan cepat setelah musim berakhir. Labonte berhasil meraih gelar juara musim 2000, sementara Stewart mendapatkan gelar juara tahun 2002 dan 2005. Kedua pembalap ini kemudian menjalin hubungan baik selama sekitar tujuh musim, meskipun Stewart kerap bertengkar dengan pembalap lain dan media.
Lebih dari dua dekade kemudian, JGR tetap menjadi kekuatan besar di NASCAR, meskipun terkadang menghadapi konflik internal yang dikenal sebagai “Team Turmoil”.
Kejadian terbaru terjadi pada hari Minggu lalu di New Hampshire Motor Speedway, di mana terjadi insiden antara Denny Hamlin dan Ty Gibbs, cucu Joe Gibbs. Konflik ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan Joe Gibbs sebagai “pelatih pemain” tetap relevan dalam mengelola tim NASCAR.
Selama kariernya, Gibbs dikenal sebagai pelatih yang memberi kebebasan kepada pembalapnya, bahkan ketika mereka melanggar batas. Filosofi ini mirip dengan pendekatannya saat menangani berbagai pemain sepak bola NFL yang memenangkan tiga Super Bowl bersama Washington Redskins, yang menjalani pendekatan santai dan tidak kaku.
Dalam NASCAR, pendekatan ini juga terlihat. Pembalap seperti Bobby Labonte, Matt Kenseth, dan Christopher Bell sering menunjukkan sikap rendah hati, namun tim ini juga mendapat manfaat dari pembalap yang memiliki personalitas berapi-api dan sering menimbulkan masalah di jalur kemenangan.
Misalnya, selama 10 tahun Stewart dikenal sering membuat keributan, termasuk memecahkan gitar, mengacungkan jari, dan terlibat pertengkaran. Kini, Denny Hamlin, yang memasuki musim ke-20 di JGR, menikmati perannya sebagai pembalap vokal dan suka memancing kontroversi melalui podcast-nya.
Kendati ada konflik baru antara Hamlin dan Ty Gibbs—di mana Hamlin menabrak Ty yang merupakan cucu pemilik tim—Gibbs tetap menegaskan bahwa pembalap dan tim akan menyelesaikan masalah secara mandiri. “Mereka yang mengemudi mobil, jadi mereka akan saling bertukar pendapat dan menyelesaikannya,” ujar Gibbs usai balapan di New Hampshire.
Sikap ini sejalan dengan pernyataannya seminggu sebelumnya saat Christopher Bell memenangkan balapan di Bristol Motor Speedway, meskipun mengkritik strategi timnya. “Saya biarkan mereka mengurusnya. Saya benar-benar melakukan hal itu,” katanya.
Gibbs percaya bahwa keberhasilan tim bergantung pada chemistry dan kemauan pengorbanan sejauh anggota tim bersedia bekerja sama. “Itu hal kuno yang sering didengar, tetapi memang begitulah kenyataannya. Tim yang mampu memiliki chemistry seperti itu adalah tim yang mampu bertahan dan meraih kemenangan,” tambahnya.
Sikap ini mencerminkan filosofi Gibbs sebagai pelatih yang lebih mementingkan kerjasama daripada disiplin keras. Ia dikenal sebagai pelatih yang mampu membimbing atlet profesional yang memiliki kepribadian menyenangkan maupun yang kontroversial, dan tetap meraih kesuksesan di dua dunia olahraga berbeda—NFL dan NASCAR.
Tags: NASCAR Balap Mobil Denny Hamlin Ty Gibbs Joe Gibbs Racing konflik tim kepemimpinan balapan NHMS