Liberty Pecat Pelatih Sandy Brondello, Cari Pengganti Baru

26 Sep 2025 | Rizky Kurniawan | Olahraga | Basket | WNBA

Liberty pecat pelatih Sandy Brondello dan mencari pengganti yang inovatif untuk mengikuti perkembangan WNBA yang cepat berubah.

New York Liberty resmi melepas pelatih kepala Sandy Brondello sebagai bagian dari langkah strategis untuk mengikuti perkembangan pesat WNBA. General manager Jonathan Kolb menjelaskan bahwa keputusan ini bukan langkah hukuman maupun reaktif, melainkan bagian dari upaya proaktif untuk membawa tim ke arah yang lebih inovatif dan adaptif di tengah lanskap liga yang terus berubah.

Dalam konferensi pers selama sekitar 45 menit, Kolb menekankan bahwa meskipun Brondello telah melakukan pekerjaan yang baik, memimpin tim melalui masa-masa tidak pasti dan mengantarkan mereka ke dua penampilan berturut-turut di Final WNBA termasuk meraih gelar perdana tahun lalu setelah kemenangan dramatik dalam seri best of five melawan Minnesota Lynx, perubahan perlu dilakukan untuk tetap relevan dan modern di tahun-tahun mendatang.

Keputusan Strategis Menuju Era Baru

"Keputusan ini diambil setelah evaluasi mendalam terhadap kebutuhan New York Liberty saat kami memasuki masa depan yang penuh tantangan dalam WNBA," ujar Kolb, yang menambahkan bahwa keputusan ini juga tidak didasarkan semata-mata pada hasil eliminasi babak pertama playoff pekan lalu. "Pertimbangan serius telah dilakukan untuk mempertahankan Sandy, tetapi akhirnya kami memutuskan bahwa evolusi dan inovasi adalah hal yang paling dibutuhkan saat ini."

Brondello, yang memimpin tim selama empat musim dan memegang rekor kemenangan terbanyak (107-53), meninggalkan franchise tersebut sebagai pelatih head pertama yang berhasil meraih gelar juara untuk Liberty. Ia mampu membangun tim super yang tampil impresif dan membawa pulang trofi tahun lalu dari seri final yang penuh ketegangan melawan Lynx.

"Sandy Brondello akan selalu dikenang di sini sebagai pelatih pertama yang memenangkan kejuaraan untuk New York Liberty, dan apa yang dia capai di sini tidak hanya abadi, tetapi juga penting bagi perkembangan tim menuju masa depan," ujar Kolb. Ia juga mengabarkan bahwa suami dan asisten pelatih Brondello, Olaf Lange, tidak akan kembali bergabung dengan tim musim depan.

Keputusan untuk posisi lain dalam staf pelatih masih belum final, namun manajemen sedang mencari pelatih kepala baru yang mampu menjaga keberlangsungan evolusi dan inovasi tim.

Baca juga: Briann January Siap Raih Peluang Jadi Pelatih Kepala WNBA

Proses Pencarian Pelatih Baru dan Kriteria yang Dibutuhkan

Kolb menyebut bahwa perubahan cepat dalam permainan membuat mereka tak yakin apakah liga saat ini masih sama dengan tahun 2023. Ia tak ingin membatasi pencarian kandidat hanya dari pengalaman di WNBA, melainkan membuka peluang bagi calon dari berbagai latar belakang, termasuk yang memiliki pengalaman di NBA sebagai asistennya.

Semisal, beberapa pelatih dari liga lain seperti Tyler Marsh dari Chicago, Nate Tibbets dari Phoenix, dan Natalie Nakase dari Golden State (pra Tahun Baru 2025 Coach of the Year) sebelumnya pernah menangani tim NBA sebagai asistennya. Tim berencana mencari kandidat yang berpotensi memiliki pengalaman di NBA, tanpa membatasi sendiri dalam pencarian.

Saat ini, tim tidak bekerja sama dengan agen pencari bakat, namun kemungkinan itu bisa berubah selama proses pencarian. Kolb menegaskan bahwa mereka mengincar kandidat dengan ragam latar belakang, dan proses ini sekaligus menjadi kesempatan tim untuk belajar dari para calon pelatih.

Untuk karakteristik yang dicari, manajer umum ini menegaskan mereka memiliki visi yang jelas dan yakin akan menemukan sosok yang cocok. "Ketika kami sudah menemukan orang yang tepat, pastinya akan ada forum seperti ini untuk membahas seluruh keunggulan dan visi orang tersebut," ujarnya.

Baca juga: Bill Chisholm Rumuskan Rencana Bawa Tim WNBA ke Boston

Perubahan Strategi dan Tantangan Baru dalam WNBA

Kolb menambahkan bahwa kedua aspek permainan yaitu serangan dan pertahanan di liga kini mengalami perubahan besar yang mempengaruhi pembangunan tim dan staf. Ia mencatat bahwa peringkat ofensif, defensif, dan net rating dari lini awal tim selama dua musim terakhir cukup mirip, tetapi peringkat ofensif Liberty mengalami penurunan di tahun 2025.

"Ini menunjukkan adanya perubahan dalam liga yang kita jalani," jelas Kolb. Ia juga menyoroti bahwa meskipun ada banyak cedera yang turut mempengaruhi performa, masalah dasar yang sama tetap ada selama musim berlangsung.

Menurut Kolb, penting bagi tim untuk menjadi tim yang mampu beradaptasi, tangguh, dan inovatif di tengah perubahan cepat liga. Ia mengungkapkan bahwa laporan pengamatan lawan terhadap Liberty selama ini menunjukkan bahwa mereka menerapkan permainan yang sangat fisik dan menekan dari perimeter, yang membuat spacing tim menjadi masalah.

Isu spacing ini jelas terlihat selama musim dan juga dalam pertandingan babak pertama playoff melawan Phoenix Mercury, di mana tim lawan selalu menekan setiap posisi utama maupun saat menyusun serangan dari jarak jauh.

"Kami cenderung stagnan ketika waktu semakin menipis, tekanan meningkat, dan kami terlalu sering bergerak ke samping. Itu bisa jadi karena personnel atau strategi, dan kami harus mengevaluasi itu. Tapi, dalam hal inovasi, prinsip spacing adalah sesuatu yang ingin kami perkuat," tambahnya.

Kolb juga menyebut bahwa performa pertahanan Liberty, khususnya rebound dan pertahanan secara umum, menunjukkan penurunan signifikan, khususnya di tahun 2025. Pelatih kepala baru nantinya diharapkan mampu membantu menyusun roster yang mampu menjaga kekuatan tim di berbagai aspek tersebut dan bersaing sebagai salah satu yang terbaik dari segi statistik.

Tags: WNBA Liberty Pelatih Sandy Brondello perubahan tim evolusi liga

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan