Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Moch Irfan Yusuf atau Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Pengelolaan Dana Haji Capai Rp 20 Triliun, Pentingnya Transparansi

26 Sep 2025 | Alisha Putri | Berita | Berita Nasional

Gus Irfan menyatakan dana haji mencapai Rp 20 triliun per tahun dan menegaskan pentingnya pengelolaan dana secara transparan. Ia juga menyoroti peran kelompok pembinaan jemaah dan perlunya sinergi dari pusat hingga daerah agar pelaksanaan haji berjalan optimal dan berintegritas. Selain itu, penyelenggaraan haji dianggap sebagai bagian dari pembangunan peradaban bangsa dan sekaligus memperkuat nasionalisme jemaah.

Jakarta, KOMPAS.com - Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf, atau yang dikenal sebagai Gus Irfan, menyampaikan bahwa total dana yang beredar dalam penyelenggaraan ibadah haji mencapai hampir Rp 20 triliun setiap tahunnya.

Gus Irfan menegaskan perlunya pengelolaan dana sebesar itu dilakukan secara amanah, akuntabel, dan transparan. Ia mengingatkan jajarannya di Kementerian Haji dan Umrah untuk mengelola dana tersebut dengan penuh tanggung jawab dan integritas.

Baca juga: KPK Siapkan Sprindik Umum Dalam Kasus Korupsi PMT Kemenkes

Pentingnya Pembinaan Jemaah dan Pengelolaan Dana

Selain aspek keuangan, Gus Irfan menyoroti peran kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU). Ia mengingatkan agar pembinaan terhadap jemaah dilakukan secara lebih optimal, bersih, dan profesional. Ia yakin dengan niat baik dan ketulusan, Kemenhaj mampu menjalankan amanah besar ini dengan baik.

Gus Irfan juga menyebutkan bahwa aspek kesehatan jemaah haji, yang sebelumnya menjadi perhatian dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, akan diperkuat hingga ke tingkat daerah. Menurutnya, sinergi dari pusat hingga daerah sangat penting agar tidak terjadi lagi kecurangan maupun pelanggaran dalam pelaksanaan ibadah haji.

Baca juga: Dukung Mardiono, Kalsel Siap Raih Soliditas di Muktamar PPP

Penyelenggaraan Haji Sebagai Bagian Dari Pembangunan Peradaban

Lebih jauh, Gus Irfan menegaskan bahwa penyelenggaraan haji tidak semata-mata sebagai ibadah, melainkan juga bagian dari pembangunan peradaban bangsa. Ia berkomitmen menghadirkan pelaksanaan haji yang tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga bermakna bagi bangsa dan negara.

Menhaj berharap jemaah haji yang pulang ke Tanah Air akan memiliki rasa kecintaan yang lebih besar terhadap negara. Ia menyatakan bahwa haji harus menjadi jalan untuk membangun keadaban dan peradaban bangsa secara khusus dan Indonesia secara umum, sebagai bagian dari upaya memperkuat identitas dan karakter bangsa.

Tags: Haji Indonesia Pengelolaan Dana Haji Kepemimpinan Haji Reformasi Haji Indonesia

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan