Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melanjutkan perjalanan diplomatiknya ke Amsterdam, Belanda, setelah menuntaskan kunjungan ke Jepang, Amerika Serikat, dan Kanada.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mempererat hubungan bilateral dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara Indonesia dan Kerajaan Belanda.
Kunjungan ke Kerajaan Belanda dan Agenda Utama
Dalam keterangan resminya pada Kamis (25/9/2025), Prabowo menyampaikan bahwa dirinya akan melakukan pertemuan dengan Raja Willem-Alexander dan Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof.
"Presiden melanjutkan lawatan kenegaraannya ke Kerajaan Belanda untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Belanda, Yang Mulia Willem-Alexander, serta Perdana Menteri Sementara Dick Schoof," demikian bunyi rilis tersebut.
Prabowo menambahkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki peluang kolaborasi yang lebih luas dan memperkuat hubungan kedua negara demi masa depan bersama.
Kedatangan Disambut Hangat oleh Diaspora dan Kunjungan Sebelumnya
Setibanya di Amsterdam, Presiden Prabowo disambut secara hangat oleh komunitas diaspora Indonesia di Belanda. Ia juga menyempatkan diri menyapa dan berbincang singkat dengan mereka.
Sebelum ke Belanda, Prabowo lebih dulu melakukan kunjungan resmi ke Ottawa, Kanada. Pada kunjungan tersebut, beliau menggelar dua pertemuan penting yang menandai babak baru hubungan bilateral Indonesia-Kanada.
Pertemuan pertama adalah dengan Gubernur Jenderal Kanada, Mary Simon, di Rideau Hall sebagai simbol penghormatan tinggi Kanada terhadap Indonesia. Setelah itu, Prabowo bertemu secara langsung dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, di West Block, Parliament Hill.
Baca juga: Kapolri Sigit Mutasi 60 Perwira Tinggi dan Menengah
Pembahasan Kerja Sama dan Isu Global
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membahas berbagai bidang kerja sama termasuk perkembangan isu-isu global seperti Palestina, ASEAN, dan kawasan Indo-Pasifik. Prabowo menyampaikan apresiasi atas peran Kanada sebagai mitra pembangunan yang konsisten terhadap Indonesia.
Sementara itu, Perdana Menteri Carney menegaskan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis bagi Kanada di kawasan Asia Tenggara. Ia bahkan mengutip pidato Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB sebagai sumber inspirasi dalam menyusun kebijakan luar negeri Kanada.
Selain pertemuan tertutup, kunjungan ini juga menghasilkan sejumlah nota kesepahaman strategis. Salah satunya adalah penandatanganan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), yang menjadi fondasi kerjasama ekonomi jangka panjang.
Selain di bidang ekonomi, kesepakatan juga mencakup kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, serta bidang bisnis dan investasi.
Baca juga: Kapolri Lakukan Rotasi Penting di Lingkungan Polri
Komitmen Indonesia untuk Kemitraan Internasional
Dalam berbagai kesempatan, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kemitraan dengan Kanada secara menyeluruh. Kunjungan ini menjadi salah satu bentuk usaha Indonesia dalam memperluas jejaring kerja sama global demi meningkatkan posisi negara di tingkat internasional.
Tags: Diplomasi Indonesia kerja sama internasional Perjanjian Ekonomi Hubungan Bilateral Kunjungan Presiden