Yisrael Beytenu chair MK Avigdor Liberman speaks at the Knesset, in Jerusalem, Israel, June 9, 2025 (credit: CHEN SHIMMEL/THE JERUSALEM POST)

Dinamika Yisrael Beytenu di Tengah Gelombang Imigrasi Rusia

27 Sep 2025 | Bagas Pratama | Berita | Berita Internasional

Gelombang migrasi besar dari komunitas Rusia ke Israel menguji kemampuan Yisrael Beytenu menjaga keseimbangan antara identitas etnis dan agenda nasional, dalam dinamika politik yang terus berkembang.

Ketika gelombang migrasi besar dari komunitas berbahasa Rusia melanda Israel pasca tahun 2022, posisi partai politik Yisrael Beytenu semakin diuji. Partai ini, yang sejak awal didirikan pada tahun 1999, merupakan representasi utama komunitas berbahasa Rusia di Israel dan didukung oleh pemilih imigran dari bekas republik Soviet (FSU).

Ketua Yisrael Beytenu, MK Avigdor Liberman, beberapa waktu lalu menyatakan, “Saya tidak memihak Rusia maupun Ukraina, saya mendukung Israel,” sebuah pernyataan yang memicu reaksi beragam dari berbagai kelompok kepentingan Rusia dan Ukraina. Pernyataan ini disantika di tengah perubahan politik di dalam dan luar partainya, menyoroti upaya Liberman untuk menyeimbangkan kehendak etnis dan kepentingan nasional secara bersamaan.

Peran dan Dinamika Politik Yisrael Beytenu

Sejak awal berdirinya, partai ini bukan sekadar entitas politik, melainkan juga menjadi perwakilan utama komunitas berbahasa Rusia di Israel, yang mayoritas berasal dari bekas Uni Soviet. Walaupun partai-partai lain yang juga mewakili komunitas ini mulai menghilang, Yisrael Beytenu tetap eksis dan bahkan berkembang, menurut Larissa Remennick, profesor sosiologi dan antropologi di Universitas Bar-Ilan. Partai ini kerap mendapatkan sebagian besar suara dari kelompok berbahasa Rusia, bahkan sering mengungguli Likud dalam pemilihan umum.

Didukung oleh ideologi “nasional-sektor”, yang merupakan gabungan identitas komunitas Rusia dengan nuansa lokal Israel, Liberman telah memadukan kekhawatiran spesifik imigran dari FSU ke dalam diskursus nasional yang lebih luas. Dengan strategi ini, partai mampu meraih simpati dari basis pemilih etnis dan masyarakat umum.

Namun, Sergei Poliak, analis politik, berpendapat bahwa keseimbangan ini sangat bergantung pada pola migrasi. “Liberman dan partainya terus berkembang berkat kedatangan imigran berbahasa Rusia dari negara-negara FSU,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa tren pertumbuhan suara Yisrael Beytenu akan sangat berkorelasi dengan jumlah kedatangan imigran dari Rusia.

Baca juga: Iran Eksekusi Lebih dari 1.000 Warga Tahun Ini, Catatan Tertinggi Dalam 15 Tahun

Kemampuan dan Tantangan yang Dihadapi

Segi kekuatan dan kelemahan dari identitas “beraksen Rusia” yang dimiliki Yisrael Beytenu menjadi topik perdebatan. Sebagian komunitas berbahasa Rusia melihat Liberman sebagai representatif mereka, namun di sisi lain, sejumlah warga Israel yang lebih lama tetap skeptis terhadap pengaruh budaya Rusia dalam partai ini. Pada 2019, Lily Galili memperingatkan tantangan terbesar Liberman: memperkuat dimensi nasional partainya tanpa mengurangi basis Rusia yang telah lama mendukungnya.

Yisrael Beytenu leader Avigdor Liberman. (photo credit: YONATAN SINDEL/FLASH90)Yisrael Beytenu leader Avigdor Liberman. (photo credit: YONATAN SINDEL/FLASH90)

Paska gelombang migrasi tahun 2022, kedatangan hampir 100.000 imigran berbahasa Rusia semakin menguji kemampuan Liberman dalam menjaga keseimbangan ini. Banyak dari mereka membutuhkan tempat tinggal, pekerjaan, dan panduan hidup di Israel. Meski begitu, Liberman memilih untuk tidak secara terbuka mendukung mereka secara politik, yang menimbulkan pertanyaan tentang langkah strategisnya.

Menurut Ze’ev Khanin, dasar-dasar posisi Liberman tetap sama—mengangkat isu-isu yang relevan bagi imigran dari era 1990-an hingga 2020-an, dengan menekankan bahwa warisan Soviet dan pasca-Soviet kini kurang berpengaruh dibandingkan pengalaman mereka di Israel sendiri. Ia menegaskan bahwa pengalaman hidup di Israel kini menjadi faktor utama yang menentukan sikap politik imigran berbahasa Rusia.

Baca juga: Pengadilan Nigeria Tolak Permohonan Pembebasan Pemimpin Separatis

Perubahan dalam Agenda Nasional dan Potensinya

Khanin menilai bahwa pergeseran utama dalam agenda nasional adalah pergeseran fokus dari konflik Arab-Israel ke isu-isu sipil dan ekonomi, seiring penuaan konflik konvensional tersebut. Liberman menempatkan prioritas pada konsep Israel sebagai negara Yahudi dan demokratis, dengan penekanan pada aspek nasional dibanding aspek religius.

Di sisi lain, Poliak memperingatkan kemungkinan perubahan dalam komposisi pendukung Liberman, seiring generasi muda berintegrasi lebih cepat dan mulai membentuk loyalitas politik yang berbeda. Ia berpendapat bahwa meskipun basis loyalis lama tetap setia, perubahan ini akan memengaruhi kestabilan posisi politik partainya di masa mendatang.

Dalam konteks ini, identitas nasional Israel yang diusung Liberman dan partainya merupakan kombinasi dari postmodernisme dan multikulturalisme—mewakili keberagaman dan pengakuan terhadap subkelompok. Partai seperti Yisrael Beytenu berusaha menyeimbangkan kekuatan nasional dan identitas komunitas, sekaligus menyesuaikan diri terhadap dinamika perubahan generasi dan mobilitas politik. Perdebatan seputar relevansi aspek etnis dan keberlanjutan strategi ini menjadi kunci utama dalam perkembangan politik Yisrael Beytenu ke depan.

Tags: politik nasional politik Israel imigrasi Rusia Yisrael Beytenu Avigdor Liberman

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan