Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan pentingnya penyampaian aspirasi secara tertib tanpa merusak fasilitas umum. Pernyataan tersebut disampaikan menyusul kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada akhir Agustus hingga awal September 2025, yang menyebabkan kerusakan infrastruktur signifikan.
Dalam kesempatan tersebut, Rano mencontohkan kerusakan seperti halte bus dan tujuh gerbang tol dalam kota. Ia menjelaskan bahwa proses perbaikan membutuhkan waktu cukup lama dan turut menyebabkan kemacetan parah di jalan-jalan utama ibu kota.
Dampak Kerusakan Infrastruktur
Menurut Rano, kerusakan fasilitas tol langsung berdampak pada aktivitas masyarakat sehari-hari. Ia mengatakan, “Akibatnya apa? Untuk masuk ke jalan tol saja harus ditutup, kenapa? Karena pintu tolnya diperbaiki.”
Kerusakan tersebut, lanjut Rano, menunjukkan bahwa fasilitas yang rusak dan perlu diperbaiki akibat kerusuhan telah merugikan masyarakat luas. Ia mengingatkan bahwa infrastruktur tersebut dibangun dari dana pajak yang kolektif disumbangkan rakyat Jakarta.
Baca juga: KSAU: Pelatihan Pilot dan Teknisi Pesawat Rafale Selesai
Pesan Rano untuk Pemuda dan Masyarakat
Wakil Gubernur itu juga mengimbau para pemuda agar menyampaikan aspirasi mereka secara konstruktif tanpa merusak fasilitas umum. Ia menyatakan, “Karena itu saya mengajak anak-anak Jakarta, yuk kita jaga Jakarta. Boleh kalian demonstrasi, boleh mengusulkan pendapat, tapi jangan sampai kita hancurkan apa yang sudah kita bangun.”
Rano menegaskan perlunya menjaga infrastruktur untuk keberlangsungan aktivitas warga dan keberlanjutan pembangunan kota. Ia berharap, peristiwa kerusuhan tersebut menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
Baca juga: TNI AU Gelar Dirgantara Fair 2025, Inspirasi Cita-cita Anak Muda
Kerusakan Akibat Kerusuhan 29 Agustus
Pada 29 Agustus lalu, kerusuhan yang terjadi menyebabkan tujuh gerbang tol dalam kota menjadi sasaran pembakaran. Insiden tersebut memperparah kemacetan yang sudah terjadi, mengganggu mobilitas warga dan memperlambat aktivitas ekonomi di Jakarta.
Kerusuhan yang melibatkan pembakaran gerbang tol itu menunjukkan dampak serius dari aksi demonstrasi yang tidak terkendali. Kerusakan infrastruktur tersebut membutuhkan waktu lama untuk diperbaiki dan menimbulkan ketidaknyamanan signifikan bagi masyarakat Jakarta.
Tags: Kerusuhan Jakarta demonstrasi fasilitas umum kerja sama masyarakat