Para siswa yang mengalami mual, muntah dan pusing diduga akibat keracunan MBG terbaring lemas mendapatkan perawatan di Puskesmas Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Delapan Bakteri Penyebab Keracunan Menu Makan Bergizi Gratis

1 jam lalu | Farrel Santoso | Berita | Berita Nasional

Kementerian Kesehatan mengungkap delapan bakteri penyebab keracunan siswa setelah konsumsi menu MBG. Temuan ini penting untuk penanganan dan pelacakan sumber keracunan. Lebih dari 6.000 orang terdampak keracunan hingga akhir September 2025. Wilayah Jawa paling terdampak dengan lebih dari empat ribu kasus. Banyak SPPG belum memiliki sanitasi air yang memadai. Instruksi penggunaan air bersih dan sterilisasi pangan terus diperkuat.

Kementerian Kesehatan mengungkapkan adanya delapan bakteri yang menyebabkan keracunan pada siswa usai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Pengungkapan ini disampaikan saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Rabu (1/10/2025).

Delapan bakteri tersebut meliputi salmonella, escherichia coli, bacillus cereus, staphylococcus aureus, clostridium perfringens, listeria monocytogenes, campylobacter jejuni, dan shigella. Selain itu, ditemukan pula dua virus yang berperan dalam keracunan, yaitu norovirus atau rotavirus dan hepatitis A virus.

Menegaskan pentingnya temuan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa hasil ini sangat krusial untuk menentukan penanganan yang tepat bagi korban keracunan. "Kenapa ini menentukan untuk kita cari tahu? Karena ini nanti menentukan satu, treatmentnya seperti apa kalau dia kena," ujarnya dalam rapat tersebut.

Menurut Menkes Budi, pengetahuan mengenai bakteri dan virus penyebab keracunan juga berfungsi dalam melacak sumber utama dari kasus tersebut, karena setiap bakteri dan virus memiliki ciri dan waktu muncul yang berbeda-beda.

Baca juga: Kemenhan Resmikan 130 Personel Komcad Berkuda di Monas

Data Keracunan dan Sumbernya

Lebih lanjut, Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan bahwa hingga 30 September 2025, sebanyak 6.457 orang telah terdampak keracunan akibat menu MBG. Penghitungan ini dibagi ke dalam tiga wilayah utama Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, hingga Indonesia timur.

Petugas kesehatan gabungan dari Puskesmas Kadungora dan Dokpol Polres Garut melakukan penanganan medis pada anak-anak korban keracunan MBG di Puskesmas Kadungora, Selasa (30/09/2025). Komnas HAM pada Selasa (30/9/2025) mengatakan, akan bentuk tim khusus untuk mengkaji program MBG setelah ribuan penerima terdampak kasus keracunan di sejumlah wilayah.Petugas kesehatan gabungan dari Puskesmas Kadungora dan Dokpol Polres Garut melakukan penanganan medis pada anak-anak korban keracunan MBG di Puskesmas Kadungora, Selasa (30/09/2025). Komnas HAM pada Selasa (30/9/2025) mengatakan, akan bentuk tim khusus untuk mengkaji program MBG setelah ribuan penerima terdampak kasus keracunan di sejumlah wilayah.

Penduduk di Wilayah II, yang meliputi Pulau Jawa, paling banyak mengalami kasus ini dengan jumlah mencapai 4.147 orang. Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan, "Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang," ujarnya.

Sementara itu, wilayah Indonesia timur juga menunjukkan angka sebanyak 1.003 orang yang mengalami keracunan.

Dalam rapat yang sama, Dadan mengakui bahwa banyak satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur dalam program MBG belum memenuhi standar sanitasi air yang baik. Ia menyebutkan bahwa ketidakmampuan menjaga sanitasi air di beberapa SPPG menjadi faktor utama dalam munculnya kasus keracunan makanan dalam dua bulan terakhir.

Contohnya, di sejumlah SPPG di Bandung, kondisi dapur secara umum cukup baik, tetapi standar pencucian peralatan makan belum sesuai aturan. Oleh karena itu, BGN telah menginstruksikan SPPG untuk memperketat penggunaan air bersih, termasuk penggunaan air galon untuk memasak dan penyaringan air saat mencuci peralatan.

Langkah tersebut diambil guna mencegah kasus serupa kembali terjadi dan memastikan kebersihan serta keamanan makanan yang disajikan kepada masyarakat.

Tags: keracunan makanan kesehatan masyarakat Sanitasi program makanan sekolah

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan