Paris Saint-Germain Hantam FC Barcelona di Camp Nou

Dalam pertandingan yang berlangsung penuh ketegangan di Camp Nou, Paris Saint-Germain berhasil menaklukkan Barcelona dengan skor 2-1, mencatat sejarah baru dalam ajang Liga Champions. Kemenangan ini adalah yang pertama kalinya PSG meraih tiga kemenangan berturut-turut di kandang Barcelona di kompetisi Eropa, yang menjadi catatan sulit dilupakan oleh para pendukung Blaugrana. Meskipun Barcelona menampilkan beberapa momen menjanjikan, performa mereka secara keseluruhan tidak cukup untuk menghindari kekalahan ini, dan akhir pertandingan memperlihatkan kelelahan serta kurangnya ide dari skuad asuhan Hansi Flick.

Pendukung Barcelona Terus Didukung Rashford

Di tengah malam yang minim momen positif bagi Barcelona, Marcus Rashford dari Manchester United yang sedang menjalani pinjaman di Blaugrana tampil impresif. Rashford memberikan kontribusi besar dengan assist yang membuka gol pertama untuk Ferran Torres, serta menunjukkan keaktifannya melalui lari-lari dinamis di lapangan. Dalam permainan ini, Rashford mencatatkan assist keempatnya musim ini dari tiga pertandingan terakhir, sebuah angka tertinggi untuk pemain Inggris di lima liga top Eropa musim ini. Meskipun masih menyesuaikan diri dengan peran barunya di tim, Rashford tampaknya sudah menunjukkan kontribusi yang cukup berarti dalam pertandingan melawan Luis Enrique ini.

Baca juga: Hasil Seri Juventus kontra Villarreal di Liga Champions

Masalah Titik Lemah High Line FC Barcelona Kembali Terlihat

Strategi high line yang diusung oleh Hansi Flick memiliki risiko tinggi. Ketika tak berjalan sesuai harapan, strategi ini bisa menjadi bumerang, apalagi saat pertandingan memasuki momen kritis terakhir. Pada akhirnya, hal ini memperlihatkan kekeliruan manajer dalam membaca situasi lapangan. Pada menit ke-90, Gonçalo Ramos dari PSG mencetak gol kemenangan dari tendangan jarak dekat, menjadi gol penentu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Liga Champions, yaitu gol kemenangan di menit ke-90 bagi tim tamu di kandang Barcelona.

Di akhir pertandingan, saat PSG mendominasi penguasaan bola dan peluang, Barcelona terlihat terlalu terbuka dan tidak cukup kompak bertahan, seharusnya mereka lebih menurunkan garis pertahanan dan memperketat barisan untuk mengurangi peluang lawan mencetak gol kemenangan.

Baca juga: Juventus Imbangi Villarreal 2-2, Renato Veiga Cetak Gol Penentu

Nuno Mendes Diharapkan Dikeluarkan Wasit

Manajer PSG, Luis Enrique, tentu merasa beruntung karena Nuno Mendes yang melakukan pelanggaran keras terhadap Lamine Yamal di luar kotak penalti di babak kedua seharusnya mendapatkan kartu merah. Pemain asal Portugal itu sudah menerima kartu kuning sebelumnya, dan pelanggaran tersebut sangat jelas sehingga seharusnya wasit, Michael Oliver, tidak ragu untuk mengusirnya dari lapangan. Keputusan ini akan berpengaruh besar jika pemain tersebut diusir, mengingat Barcelona akan bermain dengan 10 pemain dan berpeluang mengubah jalannya pertandingan. Ironisnya, meskipun pelanggaran tersebut nyata dan layak mendapatkan kartu merah, VAR tidak mengambil tindakan apapun.

Tambah lagi, Nuno Mendes justru mendapatkan penghargaan Man of the Match dari UEFA, dengan pengamat teknis menyebutkan: "Dia bertahan sangat baik melawan Lamine Yamal dalam satu lawan satu selama hampir seluruh pertandingan. Dia juga terlihat sangat berbahaya ke depan dan menciptakan gol pertama PSG." Hal ini memperlihatkan betapa ironisnya keputusan tersebut, serta menimbulkan pertanyaan mengenai objektivitas dalam penilaian pertandingan ini.