Komisioner KPAI Diyah Puspitarini saat diwawancarai di kantornya, Selasa (27/2/2024)

KPAI Tekankan Perlunya Penanganan Korban Pasca Ambruk Ponpes

1 jam lalu | Alisha Putri | Berita | Berita Nasional

Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam atas ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo. Peristiwa ini menyebabkan korban jiwa dan anak-anak terluka. KPAI menyoroti pentingnya penanganan korban secara cepat dan tepat. Tim SAR masih berupaya mencari dan menyelamatkan korban yang tertimbun. Evakuasi terus dilakukan dengan bantuan alat berat. Kejadian ini menegaskan perlunya peningkatan keamanan bangunan ponpes dan sekolah di Indonesia.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan keprihatinan serius atas insiden runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Peristiwa tragis yang terjadi pada 29 September 2025 tersebut menyebabkan sejumlah korban jiwa termasuk santri yang tengah menunaikan salat asar berjemaah.

Anggota KPAI Diyah Puspitarini menyatakan, "Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan kasus ini menyebabkan anak-anak berada dalam situasi darurat, yaitu menjadi korban bencana sosial." Ia juga menambahkan bahwa KPAI terus memantau pengerahan tim SAR gabungan yang masih berupaya mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan mushala.

Lebih lanjut, Diyah menyoroti tantangan dalam proses mitigasi dan reconstruction bangunan tersebut. "Proses mitigasi dan konstruksi salah satu yang menjadi persoalan," ujarnya. KPAI juga menekankan pentingnya penanganan segera terhadap anak-anak yang mengalami luka, serta membutuhkan perawatan dan pemulihan medis yang tepat.

Baca juga: Komisi I DPR Tekankan Pentingnya Akses Data TikTok

Peristiwa Ambruk dan Upaya Evakuasi

Sebelumnya, bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo ambruk pada Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB. Peristiwa tersebut mengakibatkan sejumlah santri yang tengah melakukan salat asar berjemaah terjebak di reruntuhan. Diperkirakan, sebanyak 140 santri tertimbun di bawah reruntuhan bangunan tiga lantai tersebut.

Hingga data terakhir pada Jumat pukul 15.00 WIB, diketahui bahwa sebanyak 113 korban telah berhasil dievakuasi, dengan rincian 103 selamat dan 10 meninggal dunia. Proses evakuasi masih berlangsung dan dibantu oleh alat berat untuk mempercepat pencarian korban.

Kejadian ini menimbulkan urgensi untuk meningkatnya perhatian terhadap aspek konstruksi dan keamanan bangunan sekolah maupun pondok pesantren, guna mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Tags: evakuasi KPAI Sidoarjo ponpes bencana sosial

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan