Helmut Marko kagum dengan kecepatan Isack Hadjar yang mampu menyesuaikan diri dengan cepat di trek baru. Ia bahkan menyamakan performa Hadjar dengan Max Verstappen dalam hal kecepatan awal.
Hadjar memulai GP Singapura dengan performa impresif. Pada Jumat, pembalap muda asal Prancis ini menempatkan diri sebagai pelajar tercepat kedua di sesi latihan bebas kedua (FP2), hanya 0.132 detik di belakang Oscar Piastri dan sedikit di depan Verstappen. Pada latihan pertama, Hadjar sudah masuk dalam 10 besar, menandai awal yang sangat baik.
Perlu dicatat bahwa Hadjar mencatat waktu terbaiknya di menit-menit terakhir FP2, saat kondisi trek berada di puncaknya. Meski begitu, pencapaian ini tidak mengurangi kekuatan tampilannya selama latihan.
Baca juga: Marco Bezzecchi Juara Dramatis Sprint Race Mandalika 2025
Kecepatan Instan Mirip Max Verstappen
Menurut Helmut Marko, penasihat olahraga motorsport Red Bull, pola performa Hadjar di Singapura menegaskan kemampuannya menyesuaikan diri dengan cepat. Bahkan di trek yang baru dia jelajahi, seperti Marina Bay Street Circuit, Hadjar langsung tampil kompetitif.
“Isack sangat mengesankan. Dia langsung memuncaki klasemen setelah dua putaran. Ia sudah sepadan dengan pembalap tercepat, dan dia juga melakukan putaran yang sangat baik di FP2. Jadi, dia berkembang dan melakukan apa yang kami harapkan,” ujar Marko kepada Motorsport.com di paddock.
Marko juga menyoroti pentingnya penguasaan cepat terhadap trek baru sebagai bagian dari penilaiannya terhadap bakat seorang pembalap. Kemampuan Hadjar untuk cepat beradaptasi sangat menjanjikan, terutama bila dibandingkan dengan peralihan dari F2 ke F1 yang relatif lancar.
Helmut Marko mengakui bahwa performa Hadjar di Singapura mengingatkan padanya pada Verstappen—walau dia menegaskan bahwa Verstappen masih berada di level yang berbeda. Verstappen secara konsisten menunjukkan kecepatan saat sesi dimulai atau dalam kondisi yang berubah-ubah, seperti dalam penampilannya baru-baru ini di balapan GT3, di mana dia dengan cepat menyamai kecepatan para ahli.
Isack Hadjar, Racing Bulls Team
Marko melihat adanya kesamaan dengan Hadjar. “Ini adalah keuntungan lain yang dimiliki, dan dia membuktikannya di hampir setiap sirkuit yang dia kunjungi,” katanya. “Dia tidak perlu pemanasan dulu, maupun pengetahuan khusus. Jadi, mirip dengan Max,” tambahnya.
Proyeksi Masa Depan Hadjar di Red Bull
Meski masih berpotensi naik ke tim utama Red Bull Racing pada 2026, Marko tetap menegaskan bahwa tim tidak buru-buru. Ia menyebut bahwa GP Mexico akhir Oktober bisa menjadi acuan untuk penilaian lebih lanjut.
Baca juga: Penampilan Memprihatinkan Bagnaia di MotoGP Indonesia
Marko Bersikap Ramah terhadap Liam Lawson Setelah Insiden Crash
Di sisi lain, rekan setim Hadjar yakni Liam Lawson mengalami sedikit kejadian tidak diinginkan saat latihan di Singapura. Setelah menunjukkan performa yang menjanjikan di Baku, Lawson mengalami crash cukup awal di FP2, yang menyebabkan red flag kedua pada hari itu. Meski begitu, Marko tidak terlalu menegur keras aksi tersebut.
“Dia mengalami crash, tapi itu bisa terjadi di sini. Dari kecepatan dan kompetitivitasnya, dia menunjukkan potensi,” ungkap Marko.
Secara keseluruhan, performa di hari Jumat itu memberikan optimisme terhadap peluang Racing Bulls di balapan malam hari tersebut. Saat ditanya tentang potensi tim pendukung Red Bull ini, Marko tertawa dan berkata,
“Yah, mereka tentu tidak masuk dalam perburuan kemenangan. Tapi, saya rasa mereka bisa berada cukup tinggi.”
Untuk membaca berita motorsport lengkap lainnya, kunjungi situs resmi kami.
Helmut Marko, Red Bull Racing
Hadjar Tampilkan Kecepatan Kilat di GP Singapura, Mirip Verstappen (3)
Hadjar Tampilkan Kecepatan Kilat di GP Singapura, Mirip Verstappen (4)
