Sejumlah sumber memastikan adanya pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo di kawasan Kertanegara, Kebayoran, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025). Pertemuan itu dilakukan sebelum keduanya menghadiri acara lain, namun detail isi pembicaraan masih dirahasiakan.
Konfirmasi Pertemuan oleh Pejabat Tinggi
Juru bicara Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, membenarkan adanya pertemuan tersebut. Ia menyebut bahwa pertemuan itu diikuti tokoh-tokoh yang memiliki jasa besar bagi bangsa dan negara. Sjafrie tidak menyebutkan identitas lengkap peserta maupun isi dari diskusi tersebut.
“Ya sebelumnya (pertemuan Presiden Prabowo dengan Jokowi),” ujarnya di Monas, Jakarta, seusai acara doa lintas agama yang dihadiri Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto. Ia menegaskan, pertemuan itu berlangsung sebelum kegiatan publik lainnya dan tidak merinci lebih lanjut tentang diskusi yang dilakukan.
Baca juga: Doa Bersama Lintas Agama Jelang HUT ke-80 TNI di Monas
Bukti Peristiwa Melalui Pihak Kedua
Selain konfirmasi dari pejabat kementerian pertahanan, ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, juga membenarkan adanya pertemuan tersebut. Ia menyatakan bahwa pertemuan berlangsung mulai pukul 13.00 dan berakhir sekitar pukul 15.00 WIB, menegaskan durasi sekitar dua jam.
Syarif tidak membeberkan rincian isi percakapan antara keduanya, tetapi memastikan bahwa kedua tokoh sudah melanjutkan kegiatan masing-masing setelah pertemuan selesai. Informasi ini semakin memperkuat indikasi bahwa kedua pemimpin memiliki komunikasi yang baik dan terbuka meski tidak selalu terlihat publik.
Baca juga: Penataan Baru Pelaksanaan Ibadah Haji di Indonesia
Reaksi dan Implikasi dari Pertemuan
Pertemuan ini menimbulkan berbagai spekulasi mengenai arah hubungan politik dan kepentingan nasional yang akan diambil ke depan. Meski begitu, kedua pihak tampak menjaga kerahasiaan isi diskusi, menandai pentingnya menjaga dinamika politik yang kondusif.
Sejumlah pengamat menilai, pertemuan tokoh nasional seperti ini bisa menjadi sinyal adanya upaya rekonsiliasi dan soliditas di tingkat tertinggi pemerintahan dan oposisi. Situasi ini dipandang sebagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas politik dan memastikan kelancaran agenda nasional.
