Verstappen has never won in Singapore (Getty Images)

Max Verstappen Optimistis Hadapi GP Singapura 2025

1 jam lalu | Agus Prasetyo | Olahraga | Racing

Verstappen menghadapi tantangan besar di GP Singapore 2025. Ia bangkit dari berbagai insiden dan terus menantang juara. Red Bull menunjukkan performa meningkat dan peluangnya besar. Norris menyatakan sulit menandingi Verstappen yang dilahirkan dalam keluarga balap. Piastri tampil impresif di jalan menuju kualifikasi yang menegangkan. Persaingan semakin panas dan peluang Verstappen untuk merebut gelar kembali terbuka.

Max Verstappen memulai musim 2015 dengan kekecewaan karena mundur dari posisi start di Singapore dalam debutnya di Formula 1, menandai awal perjalanan penuh tantangan di sirkuit jalanan Marina Bay. Sebagai rookie, Verstappen sempat bangkit dari posisi lap down hingga finish di urutan kedelapan dan menolak mengalah kepada rekan setimnya, Carlos Sainz, saat diminta melepas posisi. Pengalaman ini menjadi tanda bahwa Singapore bisa menjadi tantangan terbesar baginya di F1.

Dua tahun kemudian, Verstappen mengalami insiden saat balapan di Singapore yang bersejarah. Ia terjebak di antara dua mobil Ferrari dan tak mampu menghindari tabrakan dengan Kimi Raikkonen di F1 night race pertama di musim 2017. Kejadian itu diwarnai dengan proses start yang chaos dan berlangsung dalam kondisi basah, menghasilkan salah satu start paling dramatis dalam sejarah F1 modern. Pada musim 2022, kendala teknis terkait jumlah bahan bakar di kualifikasi mencoreng akhir pekan Verstappen, sementara di tahun berikutnya, Singapore menjadi satu-satunya balapan yang gagal dimenangkan Red Bull selama kampanye F1 yang dominan. Verstappen harus puas finis di posisi kelima, tanpa podium.

Baca juga: Vowles Usulkan Format GP Dua Hari untuk Tambah Lokasi Baru

Perjalanan Verstappen Menuju Puncak Dunia F1

Memasuki tahun 2025, nasib Verstappen berbalik. Ia kini muncul sebagai pesaing serius dalam perebutan gelar dunia setelah meraih dua kemenangan beruntun di Monza dan Baku, disertai insiden kecelakaan Oscar Piastri terakhir kali. Dengan jarak 69 poin dari pemimpin klasemen saat ini dan tujuh balapan tersisa yang menyisakan 199 poin, peluang Verstappen untuk bangkit semakin besar.

Meski tertinggal cukup jauh, jarak tersebut bukan lagi hal yang tidak bisa dijangkau. Verstappen menyatakan, "Saya sebenarnya tidak punya apa-apa untuk kehilangan." Ia tampil percaya diri usai kemenangan pertamanya di GT3 di Nurburgring pekan lalu, menutup bulan September dengan hasil yang menggembirakan.

“Enam puluh sembilan poin memang banyak, terutama mengingat dominasi McLaren musim ini. Tapi, itu tidak akan langsung berubah,” ujarnya. Red Bull secara terang-terangan menunjukkan peningkatan performa dalam dua balapan terakhir, dan meskipun biasanya kesulitan di Singapore, performa mereka di Baku menunjukkan bahwa keunggulan mereka tidak terbatas di lintasan cepat seperti Monza.

Baca juga: Hasil Sprint Race MotoGP Mandalika 2025: Bezzecchi Juara

Harapan dan Tantangan di Balapan Singapura

Verstappen sering terlihat melankolis musim ini, tidak terlalu terganggu oleh kemungkinan lima gelar beruntun — pencapaian yang juga pernah diraih Michael Schumacher di Ferrari. Ia bahkan tampak biasa saja saat balapan di Singapore, satu-satunya trek yang belum pernah ia menangi sejauh ini.

Max Verstappen crashed out of the 2017 Singapore Grand Prix in a chaotic start (Getty Images)Max Verstappen crashed out of the 2017 Singapore Grand Prix in a chaotic start (Getty Images)

"Beberapa trek akan lebih baik, lainnya kurang, dan ini mungkin salah satunya," katanya. "Tapi jika kami menang, hebat, dan jika tidak, ya sudah. Hidup terus berjalan."

Namun, peluang Verstappen untuk meraih kemenangan di Singapore tampak tertutup. Di sisi lain, tim McLaren, terutama Lando Norris, menyatakan sulit untuk menyamai tingkat Verstappen yang ‘dilahirkan’ untuk F1. Norris menegaskan, “Dia salah satu pembalap terbaik di Formula 1, jadi jika ada yang bilang bisa menandingi dia, cuma bisa bilang cabut aja.”

Norris menambahkan, “Dia tidak pernah mencapai 101 persen, tapi selalu di 100 persen, dan di hari buruknya, masih di 99 persen. Sangat sulit mengalahkan orang yang lahir dari keluarga balap.

Orang tua Verstappen, Jos Verstappen, pernah tampil dalam 106 balapan F1 dan merupakan rekan setim Schumacher. Sementara ibunya, Sophie Kumpen, berkecimpung sukses di dunia karting. Norris pun mengaku, “Kalau bisa memilih, aku juga ingin punya orang tua yang pembalap. Mulai balapan sejak kecil, melakukan tes lebih banyak dari yang lain.”

Di tengah ketatnya persaingan, Piastri menunjukkan momentum positif. Ia tercatat tercepat di sesi latihan kedua yang penuh insiden, termasuk kecelakaan George Russell dan Liam Lawson serta tabrakan Charles Leclerc dan Norris di pit lane. Kondisi ini menambah ketegangan menjelang kualifikasi hari Sabtu yang dikenal sulit di Singapore. Balapan ini bisa menjadi peluang Verstappen, terutama karena posisi start dan kondisi balapan yang sedang berlangsung.

Lando Norris (right) says Max Verstappen was ‘born into an F1 seat’ (David Davies/PA) (PA Wire)Lando Norris (right) says Max Verstappen was ‘born into an F1 seat’ (David Davies/PA) (PA Wire)

Oscar Piastri has a 25-point lead over Norris and 69-point advantage over Verstappen (Getty Images)Oscar Piastri has a 25-point lead over Norris and 69-point advantage over Verstappen (Getty Images)

Tags: Max Verstappen F1 2025 Red Bull Persaingan Juara GP Singapore

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan