JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyambangi korban tragedi ambruknya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat (3/10/2025).
Setelah meninjau lokasi kejadian yang masih dalam proses evakuasi, Arifah juga mengunjungi tujuh korban yang menjalani perawatan di RSUD R.T. Notopuro, Sidoarjo.
Dalam pernyataannya, Arifah menyampaikan, "Peristiwa ini menjadi catatan penting untuk kita semua. Kami juga menguatkan dan memberikan dukungan kepada keluarga-keluarga yang masih penuh harapan untuk anaknya agar baik-baik saja.”
Selama kunjungannya, Menteri PPPA memberikan bantuan kebutuhan spesifik anak, dukungan moril, serta fasilitas medis dan psikososial yang diperlukan oleh korban.
“Saya melihat semua petugas dari berbagai kalangan saling bahu-membahu, ini membuktikan bahwa kita merupakan satu keluarga yang saling menguatkan dan saling mendukung,” ujarnya.
Baca juga: Koalisi Kritik RUU Keamanan Siber yang Libatkan TNI
Komitmen Pemerintah dalam Penanganan dan Perlindungan Korban
Arifah menyampaikan terima kasih atas kerja keras tim gabungan yang terdiri dari Polres Sidoarjo, BNPB, Basarnas, TNI, relawan, serta seluruh pihak terkait yang terus berupaya dalam proses evakuasi, penanganan korban, dan pemulihan pasca kejadian.
Pihaknya memastikan akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Dinas P3AK, Dinas Sosial, dan lembaga terkait untuk memastikan hak-hak para santri terpenuhi.
"Baik dari sisi kesehatan, fisik, maupun psikologis, pemenuhan kebutuhan spesifik serta berkelanjutan hak anak atas pendidikan pasca kejadian,” imbuh Arifah.
Baca juga: Kemenaker Tegaskan Larangan Diskriminasi Saat Rekrutmen Kerja
Rinciannya Korban dan Proses Evakuasi
Tragedi runtuhnya bangunan mushala tiga lantai di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, terjadi Senin (29/9/2025). Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi warga dan keluarga korban.
Hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia mencapai sembilan orang. Data ini terus berkembang menyusul proses pencarian yang masih berlangsung.
Menurut Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, jumlah korban terdampak dalam kejadian ini sebanyak 166 orang. Dari jumlah tersebut, 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian.
Dalam rincian kondisi saat ini, 14 korban dirawat inap di rumah sakit tertentu, 89 orang sudah diperbolehkan pulang, dan sembilan orang dinyatakan meninggal.
Proses evakuasi dan evaluasi dilakukan dengan metode yang aman, sehingga risiko tambahan dapat diminimalisir oleh tim SAR gabungan di lapangan.
Tags: pemerintah Bantuan Sosial evakuasi korban Tragedi Mushala