Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa setelah melakukan konferensi pers APBN KiTa di kantornya, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Dukungan DPR untuk Kebijakan Keuangan Bersifat Fleksibel

23 Sep 2025 | Bryan Aditya | Berita | Berita Nasional

DPR menyambut positif kebijakan keuangan Menteri Purbaya yang dinilai dapat melonggarkan pengetatan pasar dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

JAKARTA - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menyatakan keyakinannya terhadap kemampuan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang dikenal dengan gaya kebijakan yang dinilai penuh keberanian, untuk mengatasi ketatnya kebijakan moneter di pasar keuangan Indonesia.

Ia menambahkan bahwa hal ini terlihat dari keputusan mengenai imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) berjangka 10 tahun, yang saat ini ditetapkan di kisaran 6,9 persen. Tingkat tersebut dianggap sebagai batas atas dari yield yang moderat dan menunjukkan sikap stabilitas Indonesia dalam pengelolaan keuangan negara.

Said menyampaikan bahwa, "Suku bunga SBN tahun 2026 kita sepakati pada posisi moderat di level 6,9 (persen). Persentase ini kita maknai secara psikologis sebagai batas atas," yang dinyatakan dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, pada Selasa (23/9/2025). Ia menambahkan, "Namun, kita yakin gaya koboi Menteri Keuangan kita bisa melonggarkan kebijakan uang ketat."

Baca juga: Wakil Ketua DPR Tegaskan Tidak Memiliki Mediasi di Program Dapur Umum

Langkah Strategis Menteri Keuangan untuk Stabilitas Ekonomi

Said mengakui adanya sentimen positif dari pasar terhadap berbagai kebijakan yang diambil Purbaya sejak dilantik. Salah satunya adalah langkah pengalihan deposito pemerintah di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp 200 triliun ke bank umum milik negara, yang bertujuan untuk memperkuat kredit usaha dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Menteri Keuangan berencana memberikan insentif kepada warga negara Indonesia (WNI) yang menyimpan dolar di dalam negeri. Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat cadangan devisa serta mendukung kebutuhan pendanaan proyek-proyek strategis nasional.

"Terbukti dalam sebulan ini kondisi kita harapkan terus berlanjut. Sehingga suku bunga SBN tahun depan bisa lebih rendah, sehingga biaya dana yang ditanggung oleh APBN akan semakin rendah," tutur Said.

Said menyatakan bahwa Badan Anggaran DPR mendukung penuh upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, dengan target kisaran 7-8 persen dalam jangka menengah. Ia menambahkan bahwa pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen saat ini menjadi fondasi penting untuk mencapai target tersebut.

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah sebagai bagian dari upaya memastikan manfaat pertumbuhan ekonomi dirasakan seluruh rakyat Indonesia. "Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi 5,4 persen di atas sebagai fondasi penting bagi pemerintah. Agar kue pertumbuhan ekonomi dirasakan seluruh rakyat, Banggar DPR bersama pemerintah sepakat inflasi dan kurs rupiah harus dijaga agar stabil," ujarnya.

Tags: pemerintah Indonesia Pertumbuhan Ekonomi keuangan nasional dana strategis

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan