Jorge Martin, Pramac Racing, Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team

Jorge Martín Manfaatkan Masa Pemulihan untuk Persiapan 2026

5 hari lalu | Agus Prasetyo | Olahraga | Racing

Jorge Martín pulih dari cedera serius dan memanfaatkan masa pemulihan untuk mempersiapkan musim 2026, sambil menegaskan pencapaiannya meraih gelar dunia MotoGP 2024 tidak cukup dihargai dan mengungkap perjalanan mental serta dukungan keluarga dan lingkungan dalam perjalanan kariernya.

Jorge Martín mengalami cedera serius pada hari pertama pengujian pramusim MotoGP 2025 di bulan Februari, yang memicu serangkaian kecelakaan, operasi, dan rawat inap yang membuatnya absen dari lintasan hingga Grand Prix Ceko pada akhir Juli. Perlahan, dia mulai mendapatkan kembali kondisi normal, meskipun menegaskan bahwa bagian kedua musim ini hanyalah latihan untuk tahun 2026.

Dalam wawancara terbaru, Martín menyampaikan bahwa pencapaiannya meraih kejuaraan dunia MotoGP 2024 bersama tim satelit merupakan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia menilai bahwa di dalam paddock, banyak yang mengerti arti dari kemenangan besar tersebut. "Ini tergantung siapa yang ditanya. Saya rasa, di dalam paddock, orang bisa merasakan apa artinya menang bersama tim satelit. Dua belas orang melawan pabrik yang memiliki dua ratus pegawai. Secara umum, orang tidak menyadari betapa sulitnya itu," katanya.

Martín juga menegaskan bahwa kemenangan tersebut kemungkinan besar tidak akan terulang lagi. Menurutnya, meskipun secara teknis material dan mesin bisa sama, engine terbaik dan suku cadang terbaik biasanya diberikan ke tim pabrik, karena mereka mendapatkan dukungan penuh dan menjadi rider utama. "Tidak ada perbandingan dengan tim swasta. Dari luar, kemenangan ini tidak cukup dihargai, padahal kenyataannya sangat sulit didapat," tambahnya.

Perubahan Mental dan Semangat Juang

Martín mengaku bahwa perubahan terbesar terletak pada mentalitasnya. Setelah meraih gelar dunia MotoGP, parameter-parameter tertentu dalam dirinya berubah. Ia menyebut bahwa ia mulai mempertanyakan alasan mengapa masih balapan jika tujuan utama sudah tercapai, dan kemudian menemukan makna baru, yaitu untuk keluarganya, masa depan, dan kecintaannya terhadap olahraga ini. "Saya bertanya pada diri, mengapa saya balapan motor? Mengapa saya mempertaruhkan nyawa? Dan akhirnya, saya menemukan jawabannya—untuk keluarga, anak-anak saya nanti, dan karena saya mencintai tekanan dan tantangan itu," ujarnya.

Baca juga: Jacques Villeneuve Prediksi Masa Depan Christian Horner dan Max Verstappen

Pengalaman Kesehatan dan Transformasi Pribadi

Dalam wawancara, Martín menyinggung insiden di Qatar yang mengharuskannya dirawat selama sepuluh hari. Pengalaman tersebut dianggap sebagai titik balik yang membentuk karakter dan mentalnya. "Semua yang saya alami dengan cedera membuat saya jauh lebih matang secara mental. Ketika kamu berkata selamat tinggal kepada ibumu karena merasa akan meninggal, itu seperti ada klik di dalam kepala, dan kamu mulai memikirkan banyak hal," katanya.

Martín juga sempat terpikir untuk pensiun. Namun, ia mengklarifikasi bahwa yang ada hanyalah keraguan tentang kemampuannya kembali balapan dengan kecepatan maksimal. "Saya tidak pernah berpikir ingin berhenti; yang saya pikirkan hanyalah tentang bisa kembali balapan lagi. Saat masa pemulihan, saya harus sedikit menjauh dari dunia, berdiam di pantai dan melihat ke laut—itu kebahagiaan tersendiri. Tapi, saya tidak pernah ragu ingin berhenti balapan, hanya tentang apakah saya bisa kembali cepat," tuturnya.

Motorsport photoMotorsport photo

Selain itu, Martín menegaskan bahwa bekerja sama dengan psikolog selama ini sangat membantu dalam proses pemulihan mentalnya. "Saya sangat jujur dan selalu mengatakan apa yang saya rasakan. Saya mengakui bekerja dengan psikolog karena itu penting dan memperkuat mental saya. Sekarang, saya bahkan mengontraknya sebagai bagian dari tim saya," tambahnya.

Baca juga: WRC Usulkan Perbaikan Jadwal dan Kebijakan Kerja Peserta

Dukungan Keluarga dan Lingkungan

Martín menekankan pentingnya lingkungan yang mendukung, terutama saat menghadapi masa sulit. "Lingkungan yang tepat sangat berpengaruh, terutama saat kita sedang mengalami hari buruk atau latihan yang buruk. Memiliki seseorang yang tahu kapan harus menyemangati, dan kapan harus menyadarkan, sangat membantu saya untuk tetap fokus dan cepat kembali ke jalur," ujarnya.

Dalam hal dukungan keluarga, Martín mengungkapkan bahwa ayahnya yang juga merupakan asistennya selalu berada di belakang, meskipun bersikap tertutup. Ia menuturkan bahwa saat kontroversi kontrak dengan Aprilia mencuat, ayahnya menulis posting di Instagram untuk membela dan memberi penjelasan, meskipun itu tidak pernah diduga sebelumnya. "Ayah saya orang yang sangat tertutup. Orang-orang memberi opini dan kritik, tapi mereka tidak menyadari betapa beratnya beban yang ditanggung orang tua karena hate di media sosial. Setelah bertahun-tahun, saya merasa tidak peduli dan malah tertawa karena kritik itu tidak masuk akal," tuturnya.

Martín juga berbicara tentang kekasihnya, María, yang memberinya kekuatan emosional. "Memiliki pasangan stabil sangat membantu secara profesional karena saya merasa lebih tenang. Hubungan yang baik memberi saya energi ekstra dalam menghadapi tekanan. Saya bahagia bersamanya, dan jika bukan karena usia, saya ingin menikahinya sekarang. Tapi, saya juga sadar dia masih muda, dan itu terlalu cepat," katanya.

Selain itu, Martín menyebutkan bahwa Aleix Espargaró memiliki pengaruh besar dalam hidupnya. "Saya menganggap diri saya sebagai 'mini Aleix', tapi versi yang lebih baik. Kami saling membantu, dan dia menjadi panutan dalam cara dia melihat hidup dan mengatasi masalah. Jika saya crash, dia yang pertama saya hubungi; jika dia crash, saya yang pertama dia panggil. Kami saling belajar banyak," jelasnya.

Martín menegaskan bahwa meskipun ada konflik terkait kontrak, yang tidak sepenuhnya dipahami banyak orang, dia dan tim Aprilia kini menjalani hubungan yang selaras. "Pada akhirnya, yang terpenting adalah lingkungan dan orang-orang di sekitar saya merasa bahagia dan menjalani arah yang sama. Soal apa yang orang pikirkan, saya tidak peduli," tutupnya.

Jorge Martin, Aprilia RacingJorge Martin, Aprilia Racing

Jorge Martín Manfaatkan Masa Pemulihan untuk Persiapan 2026 (3)Jorge Martín Manfaatkan Masa Pemulihan untuk Persiapan 2026 (3)

Jorge Martín Manfaatkan Masa Pemulihan untuk Persiapan 2026 (4)Jorge Martín Manfaatkan Masa Pemulihan untuk Persiapan 2026 (4)

Tags: MotoGP Mental Strength Aprilia Cedera Jorge Martín Pemulihan Karier Balap

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan