Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperingatkan Rusia bahwa mereka akan menggunakan "semua alat militer dan non-militer yang diperlukan" untuk mengatasi ancaman setelah beberapa insiden dalam beberapa minggu terakhir di mana jet tempur atau drone Rusia memasuki wilayah udara negara anggota NATO. Pertemuan para anggota NATO di Brussels ini dilakukan sebagai respons terhadap tiga jet tempur Rusia yang baru-baru ini masuk ke wilayah udara Estonia dan sejumlah besar drone Rusia yang menembus wilayah udara Polandia pada awal bulan ini. Selain itu, Romania juga mencatat masuknya drone Rusia ke wilayah udaranya bulan ini.
Baca juga: Klaim Pengenaan Pajak Bensin 5% Mulai Januari 2026 Diklarifikasi Pemerintah Nigeria
Peringatan Tegas NATO kepada Rusia
Dalam sebuah pernyataan bersama setelah pertemuan, NATO menegaskan, "Russia seharusnya tidak ragu: NATO dan Sekutu akan menggunakan, sesuai hukum internasional, semua alat militer dan non-militer yang diperlukan untuk membela diri dan mencegah semua ancaman dari segala arah." Pernyataan ini menunjukkan keseriusan NATO dalam merespons setiap pelanggaran wilayah udara oleh Rusia.
Penggunaan istilah 'semua alat' menegaskan bahwa NATO siap mengambil langkah-langkah tegas, baik secara militer maupun non-militer, untuk menjaga keamanan kawasan dan integritas wilayahnya. NATO juga menyatakan, "Kami akan terus merespons sesuai cara, waktu, dan domain yang kami pilih. Komitmen kami terhadap Pasal 5 sangat kuat." Pasal 5 dari perjanjian NATO menyatakan bahwa jika salah satu anggota diserang secara militer, seluruh anggota dapat meminta bantuan militer.
Baca juga: Banyak Warga Gaza Mengungsi Saat Israel Melancarkan Serangan Darat
Kesiapan NATO Melindungi Anggota
Dalam konteks ancaman yang meningkat dari Rusia, NATO menegaskan kesiapan mereka untuk melindungi semua anggota dari potensi serangan dan menggarisbawahi komitmen terhadap solidaritas dan pertahanan kolektif. Jika situasi memburuk, anggota NATO yang mengalami serangan bersenjata dapat mengajukan permintaan bantuan militer di bawah Pasal 5, memperkuat posisi aliansi dalam menghadapi provokasi Rusia yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.