Sandy Brondello resmi dipecat dari posisi pelatih New York Liberty, hanya empat hari setelah timnya tersingkir dari babak pertama playoff WNBA oleh Phoenix Mercury. Dalam pertandingan penentu di Game 3 yang berlangsung di kandang Liberty pada 19 September, Phoenix Mercury mengalahkan mereka dan memastikan kemenangan 89-75 yang membawa Mercury melaju ke babak berikutnya.
Keputusan Liberty mengakhiri kontrak Brondello disampaikan melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh manajemen klub. Dalam pernyataan tersebut, manajer umum Jonathan Kolb mengucapkan terima kasih atas kontribusi besar Brondello selama menakhodai tim dan menjadi pelatih tersukses dalam sejarah franchise tersebut. “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Sandy Brondello atas pengaruh abadi yang dia berikan kepada New York Liberty,” ujarnya. “Brondello mengakhiri masa jabatannya di New York sebagai pelatih paling sukses dalam sejarah franchise, dan dia membawa kami ke puncak prestasi yang sebelumnya belum pernah dicapai, termasuk menjadi pelatih kepala pertama yang membawa Liberty meraih gelar juara. Kami mendoakan yang terbaik untuk Sandy di babak berikutnya.”
Baca juga: Pengunduran Diri Sandy Brondello: Keputusan Gagal Liberti
Aksi dan Insiden Viral yang Berkontribusi Pada Keputusan Pemecatan
Pemecatan ini diputuskan tak lama setelah sebuah momen viral yang melibatkan Brondello dan dua pemain bintang Liberty, Breanna Stewart dan Sabrina Ionescu, saat konferensi pers post pertandingan akhir Game 3. Seorang jurnalis menanyakan kepada Stewart dan Ionescu apa pesan mereka kepada orang yang meragukan kemungkinan Brondello tetap menjadi pelatih tim setelah musim ini berakhir.
Saat Brondello tersenyum mendengar pertanyaan itu, Stewart tampak terkejut dan menjawab, "What the (expletive)? To anybody that kind of questions Sandy being here, this is a resilient group, and she has our back, and we have hers. And the way that she continued to deal with the cards that she was dealt was incredible."
Selain itu, Stewart yang merupakan dua kali MVP dan pencetak poin tertinggi di Game 3 dengan 30 poin, menyoroti perjalanan Liberty yang dipenuhi cedera sepanjang musim, termasuk dirinya sendiri yang absen selama 13 pertandingan. Tim New York akhirnya tersingkir dari babak pertama setelah mendapatkan dua kekalahan berturut-turut dari Phoenix Mercury, termasuk kekalahan telak 26 poin di kandang sendiri pada Game 2, 17 September.
Baca juga: Kenapa Indiana Fever Bisa Menang Tanpa Caitlin Clark?
Prestasi dan Jejak Rekor Sandy Brondello
Selama empat tahun menakhodai Liberty, Brondello berhasil membawa tim mencapai tiga musim dengan kemenangan dan tampil di final WNBA pada tahun 2023 serta 2024. Catatan kemenangan Liberty di bawah asuhannya mencapai 107 kemenangan dan 53 kekalahan, termasuk 27-17 di musim reguler tahun ini.
Brondello sendiri dikenal sebagai salah satu pelatih tersukses di WNBA. Ia pernah membawa Phoenix Mercury meraih gelar juara pada 2014 dan tampil di final pada 2021. Setelah itu, ia meninggalkan Mercury untuk bergabung dengan Liberty.
Keputusan pemecatan ini menimbulkan banyak perhatian dan menjadi pembicaraan luas di kalangan penggemar dan pengamat bola basket wanita. Liberti kini mencari pelatih pengganti yang mampu membangkitkan kembali kekuatan tim setelah kekalahan yang menyakitkan ini.
Artikel ini awalnya terbit di Arizona Republic dan menyoroti akhir periode Sandy Brondello sebagai pelatih di New York Liberty setelah kekalahan dari Phoenix Mercury di babak pertama playoff WNBA.