Presiden Prabowo Subianto tampil memukau dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung di New York, menandai kali pertama dirinya berbicara di forum internasional tersebut sebagai kepala negara Indonesia. Pada sesi general debate yang diikuti oleh 16 kepala negara, termasuk Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Prabowo tampil sebagai pembicara ketiga setelah kedua pemimpin tersebut.
Dengan mengenakan jas berwarna biru dan peci, serta pin Merah Putih di kerahnya, Presiden Republik Indonesia ini menyapa seluruh delegasi dan kepala negara yang hadir. Pidatonya memperoleh perhatian luas dan pujian dari sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, dan Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai.
Baca juga: Dukungan Meluas untuk Mardiono sebagai Calon Ketum PPP
Pujian dari Tokoh Nasional dan Internasional
Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa gaya berpidato Prabowo sejajar dengan Bung Karno, presiden pertama Indonesia yang dikenal piawai di forum internasional. Ia menilai isi pidato tersebut sangat tegas dan konkret, serta penuh komitmen terhadap perdamaian dan diplomasi.
“Ya, saya kira presiden yang berhasil pidato dengan baik. Setelah Bung Karno, hanya Pak Prabowo. Jujur saja. Isinya clear, jelas. Pesannya sangat efektif. Bisa dilaksanakan. Komitmennya tinggi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (24/9/2025). Ia juga menegaskan bahwa salah satu poin penting dari pidato tersebut adalah penekanan pada pentingnya negosiasi dan dialog untuk menyelesaikan konflik Palestina. “Beliau memang membawa Indonesia ke dunia, dia memberi contoh pentingnya negosiasi, rekonsiliasi, dialog, untuk mengatasi Palestina,” tambah Muhaimin.
Selain itu, Titiek Soeharto mengungkapkan rasa bangga dan bahkan sampai merasa speechless. Ia dan sejumlah kolega menyaksikan pidato Prabowo secara bersama melalui nonton bareng (nobar) di Komplek Parlemen, Senayan. “Apa ya? Bangga, kita bisa…,” katanya saat ditemui di Jakarta. Ia menegaskan bahwa Indonesia selama ini konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menganggap sikap tersebut sudah sangat jelas.
Sementara itu, Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, menyatakan bahwa Prabowo tampil sangat gemilang. Ia menyebut bahwa pidato tersebut disambut dengan tepuk tangan sebanyak sembilan kali dari para delegasi. Pigai memuji kejelasan pesan dan landasan kemanusiaan yang kuat dalam pidato itu, serta menyebut Indonesia kini menunjukkan wibawa dan marwahnya di panggung dunia.
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidatonya pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/9/2025).
“Setelah Bapak Presiden pidato, beberapa kepala negara datang salaman, termasuk Presiden Brasil, juga Presiden Turki Erdogan, Perdana Menteri Papua Nugini, serta pemimpin dari Australia dan negara lain,” kata Pigai. Ia menambahkan bahwa banyak delegasi dari berbagai benua mengapresiasi pidato Prabowo, menyebutnya sangat fasih dan berkualitas tinggi, serta merasa bangga memiliki pemimpin yang mampu membawa nama bangsa ke tingkat internasional.
Baca juga: KPK Menang Gugat Praperadilan Indra Utoyo dalam Kasus EDC
Isi dan Pesan Penting dari Pidato di PBB
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya keadilan global dan solidaritas dalam perjuangan kemerdekaan dan menghadapi berbagai tantangan dunia, seperti kelaparan, penyakit, dan kemiskinan. Ia menyampaikan keyakinan bahwa PBB memiliki peranan vital dalam mendukung perjuangan bangsa Indonesia serta mengupayakan perdamaian di berbagai konflik, termasuk di Palestina.
Prabowo menyampaikan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi secara nyata dalam menjaga perdamaian dunia. “If and when the United Nations Security Council and this great assembly decide, Indonesia is prepared to deploy 20,000 or even more of our sons and daughters to help secure peace in Gaza or elsewhere, in Ukraine, in Sudan, in Libya, everywhere when peace needs to be enforced, peace needs to be guarded, we are ready,” ujarnya.
Selain komitmen terhadap perdamaian, Prabowo juga menegaskan posisi Indonesia mengenai solusi dua negara untuk konflik Palestina dan Israel. Ia menyatakan bahwa Indonesia akan mendukung penuh upaya perdamaian tersebut dan selalu mendorong dialog serta rekonsiliasi.
Dalam konteks lain, Prabowo menyampaikan target Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim, termasuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan, melakukan reboisasi lebih dari 12 juta hektare hutan, dan mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi global terhadap isu lingkungan yang mendesak ini.
Tags: Prabowo Subianto PBB Diplomasi Indonesia Kebijakan Luar Negeri Perubahan Iklim Isu Palestina