Ilustrasi bendera Arab Saudi, salah satu negara terkuat di dunia.

Polri Ajukan Lima Atase Baru di Negara Strategis

23 Sep 2025 | Bryan Aditya | Berita | Berita Nasional

Polri tengah mengajukan lima posisi atase baru di negara strategis untuk tingkatkan pengawasan dan penanganan kejahatan transnasional, termasuk di Papua Nugini dan Myanmar.

Jakarta, Indonesia - Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Amur Chandra, mengumumkan pengajuan pembukaan lima posisi atase Polri (Atpol) baru yang kini tengah dalam proses persetujuan di Kementerian Luar Negeri. Upaya ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas penanganan kasus kejahatan transnasional serta memperkuat koordinasi dengan aparat kepolisian di luar negeri.

Rencana Pembukaan Atase Polri di Lima Negara Strategis

Kelima negara yang diusulkan menjadi lokasi pembentukan atase baru adalah Papua Nugini, Myanmar, Kamboja, China, dan Arab Saudi. Penunjukan ini didorong oleh kebutuhan mendesak untuk memperkuat pengawasan terhadap berbagai ancaman dan aktivitas ilegal yang memerlukan penanganan langsung dari kedutaan dan konsulat Polri.

Amur menyebutkan bahwa pengajuan ini telah mendapatkan persetujuan awal dari Wamenlu (Wakil Menteri Luar Negeri) dan masih dalam proses finalisasi agar dapat segera diimplementasikan.

Baca juga: Presiden Prabowo Rencanakan Temu Mitra Program Gizi Setelah Kunjungan Diplomatik

Peran Penting Atase Polri di Wilayah Rawan

Penambahan atase di negara-negara tersebut dianggap vital untuk memperkuat pengawasan terhadap kegiatan separatis di Papua Nugini, dimana keberadaan atase di sana diharapkan dapat memantau dan mengantisipasi gerakan yang berkaitan dengan separatisme.

Selain itu, di Myanmar dan Kamboja, keberadaan atase Polri dirasakan penting mengingat banyak warga negara Indonesia yang mengalami masalah hukum, seperti tersangkut kasus scam yang melibatkan warga Indonesia. Keberadaan atase ini diharapkan dapat mempercepat proses komunikasi dan penanganan kasus tersebut.

Di China, penambahan atase akan membantu memperkuat kerja sama dalam penanggulangan kejahatan lintas negara, sementara di Arab Saudi, fungsi ini akan fokus pada perlindungan warga negara Indonesia dan peningkatan komunikasi antar aparat hukum kedua negara.

Baca juga: PKB Anjurkan Hindari Anggota Kontroversial dalam Tim Reformasi Polri

Fungsi dan Tantangan Penugasan Atase di Luar Negeri

Amur menyatakan bahwa keberadaan atase Polri sangat vital dalam mempercepat proses koordinasi dengan Interpol dan aparat keamanan lainnya, serta memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia yang berada di luar negeri. Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi para atase, yang kerap harus bertanggung jawab atas wilayah luas dengan sumber daya terbatas.

Contoh nyata adalah pengalaman seorang atase Polri di Washington DC, AS, yang harus menangani seluruh benua Amerika. Ia harus mengelola berbagai kejadian di negara-negara seperti Brasil dan Uruguay dengan dana dan fasilitas terbatas, sekaligus menjalankan tugasnya sebagai perwakilan Polri di luar negeri.

Amur mengharapkan dukungan penuh dari DPR RI agar proses pembentukan atase baru ini dapat berjalan lancar dan cepat, demi memperkuat peran serta keberadaan Polri di kancah internasional.

Secara keseluruhan, langkah penambahan atase ini menunjukkan komitmen Polri untuk meningkatkan sinergi dan efektivitas tugas di ranah internasional, sekaligus memperkokoh perlindungan terhadap warga negara Indonesia di luar negeri.

Tags: Polri Dukungan Internasional Atase Polri Keamanan Internasional Kejahatan Transnasional

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan