Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan seruan kepada seluruh negara agar tidak diam terhadap penderitaan warga Gaza, Palestina. Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB di New York, ia menegaskan bahwa masyarakat internasional harus segera bertindak untuk membantu rakyat Gaza yang tengah mengalami krisis kemanusiaan yang parah.
Prabowo menegaskan, "Nyonya, Presiden, kita harus bertindak sekarang. Banyak pembicara telah mengatakan bahwa kita harus memperjuangkan tatanan multilateral, di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukanlah hak istimewa segelintir orang, melainkan hak semua orang." Ia menyampaikan hal tersebut di hadapan delegasi dari berbagai negara, menegaskan pentingnya solidaritas global untuk menghentikan penderitaan warga Gaza.
Baca juga: Prabowo Jajaki Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
Penderitaan di Gaza di Mata Dunia
Menurut Prabowo, apa yang terjadi di Gaza saat ini berlangsung di depan mata seluruh dunia. Kendati demikian, ia menyayangkan belum adanya aksi nyata yang dilakukan komunitas internasional untuk menghentikan kekerasan dan membantu warga yang menderita.
"Saat ini juga, orang-orang tak berdosa menangis minta tolong. Menangis untuk diselamatkan. Siapa yang akan menyelamatkan mereka?" ujarnya. Ia menambahkan bahwa jutaan warga Gaza menghadapi bahaya besar, trauma mendalam, dan kerusakan yang tak bisa digantikan di tubuh mereka. Mereka bahkan dilaporkan sekarat karena kelaparan dan kekurangan pasokan bantuan.
Prabowo kemudian mempertanyakan sikap dunia, apakah seluruh negara akan tetap diam menyaksikan penderitaan warga Gaza tanpa melakukan sesuatu. Ia menyerukan agar seluruh negara turut merespon dan menjawab jeritan hati rakyat yang sedang menderita di Gaza.
Baca juga: Presiden Prabowo Serukan Dunia Jangan Diam terhadap Palestina
Seruan Tindakan dan Harapan Kebaikan Bersama
Menegaskan kembali pentingnya tindakan kolektif, Prabowo mengajak negara-negara di dunia untuk bersatu dan mengambil langkah nyata demi meringankan beban rakyat Gaza. Ia menegaskan bahwa dengan persatuan bangsa yang kuat, dunia dapat menciptakan tempat di mana kaum lemah dan tertindas tidak lagi mengalami penderitaan.
"Semua orang harus merasakan keadilan yang pantas mereka terima," tuturnya. Ia percaya, melalui solidaritas internasional, bangsa-bangsa dapat membangun dunia yang lebih adil dan damai.
Dalam pidatonya di forum PBB, Prabowo menjadi Presiden ketiga yang mendapatkan kesempatan menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum ke-80, selepas Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pada hari yang sama, sidang dibuka oleh Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, yang dilanjutkan dengan pidato Presiden Sidang Umum ke-80, Annalena Baerbock. Tema yang diusung dalam sesi debat umum tersebut adalah "Better together: 80 years and more for peace, development and human rights" yang menyoroti pentingnya kolaborasi global untuk kemakmuran dan hak asasi manusia.
Tags: Prabowo Subianto Kemanusiaan Sidang PBB Gaza Krisis Palestina