Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menjadi salah satu kepala negara yang tampil dalam sesi pidato pagi di Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Ia menempati urutan ketiga setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang tampil sebagai pembicara kedua. Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, dan dilanjutkan pidato pembukaan dari Presiden Sidang Umum, Annalena Baerbock.
Dalam jadwalnya, terdapat 12 kepala negara yang akan menyampaikan pidato mereka di sesi pagi Sidang Umum PBB, termasuk Prabowo yang mewakili Indonesia. Agenda ini menjadi momen penting dalam forum diplomasi internasional, di mana berbagai isu global menjadi perhatian utama.
Baca juga: KPK Periksa Direksi Kemenkes Terkait Korupsi RSUD Kolaka
Indonesia Perlihatkan Sikap Tegas Mendukung Palestina
Sebelum mengikuti sidang utama, Prabowo mengemukakan posisi Indonesia terkait konflik Palestina dan Israel. Dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB tentang solusi dua negara, Prabowo menyatakan dukungan penuh terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Ia menegaskan,“Kita harus menjamin kenegaraan Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel dan kami akan mendukung segala jaminan keamanan bagi Israel.”
Tepuk tangan peserta mengiringi pidato Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025).
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa sikap tersebut konsisten dengan kebijakan Indonesia yang berkomitmen mendukung solusi dua negara untuk mengakhiri konflik panjang di Timur Tengah. Ia juga menegaskan, “Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa, oleh karena itu, Indonesia sekali lagi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina. Hanya solusi dua negara inilah yang akan membawa perdamaian.”
Prabowo menambahkan bahwa solusi kemanusiaan dan penghentian konflik di Gaza harus menjadi prioritas utama. Ia menyampaikan, “Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, kita harus mengatasi kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia. Kami siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini.”
Pidato Prabowo di PBB disampaikan setelah pernyataan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula Da Silva, dan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa, menunjukkan keikutsertaan aktif Indonesia dalam isu global tersebut.
Tags: Palestina Israel Prabowo Subianto Diplomasi Indonesia Solusi Dua Negara Sidang PBB