Pesawat C-130 Hercules di Skadron Udara 33, Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/9/2025).

Skadron Udara 33 Makassar Ungguli Operasi Malam Hercules TNI AU

23 Sep 2025 | Bryan Aditya | Berita | Berita Nasional

Skadron Udara 33 Makassar unggul dalam operasi malam Hercules TNI AU berkat teknologi NVG dan kecepatan respons dalam misi kemanusiaan.

Skadron Udara 33 di Pangkalan TNI Angkatan Udara Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan pusat operasional pesawat angkut berat Hercules milik TNI AU. Pada kunjungan media yang dilakukan dalam rangka kegiatan "Outbound Media Dirgantara" pada 22 September 2025, hadir langsung di lokasi dan disambut oleh pesawat C-130 Hercules yang terparkir di hanggar skadron tersebut.

Komandan Skadron Udara 33, Letkol Pnb A.M. Averroes A.M, menyampaikan bahwa unit ini memiliki keahlian khusus dalam penerbangan malam hari menggunakan teknologi Night Vision Goggles (NVG). Kemampuan ini memungkinkan pesawat Hercules untuk beroperasi secara maksimal dalam kondisi gelap total, bahkan tanpa penerangan tambahan.

Baca juga: Menko PM Minta Kemenkes Telusuri Penyebab Kasus Balita Terinfeksi Cacing

Keunggulan dan Pengalaman dalam Misi Kemanusiaan

Selain sebagai alat angkut berat, Skadron 33 telah menunjukkan kesiapan respons cepat dalam misi kemanusiaan. Salah satu buktinya adalah keberangkatannya ke Myanmar dalam waktu kurang dari lima hari setelah terjadi gempa bumi, untuk mengangkut bantuan dan pasukan penanganan darurat.

Kecepatan dan fleksibilitas menjadi kunci utama dalam operasi skadron ini. Mereka tidak hanya siap menjalankan tugas militer, tetapi juga aktif dalam misi bencana, evakuasi, serta pengiriman logistik darurat.

Mereka merupakan bagian dari beberapa skadron yang mengoperasikan jenis berbeda dari pesawat Hercules. Skadron 31 di Halim Perdanakusuma mengoperasikan varian Super Hercules C-130J dengan teknologi canggih, sedangkan Skadron 32 di Malang mengkhususkan diri sebagai pesawat tanker pengisian bahan bakar di udara.

Sementara itu, Skadron 33 berbeda berkat keunggulan operasional malam hari dengan NVG. Kapasitas ini memungkinkan pesawat mendarat dan lepas landas di kondisi gelap tanpa pencahayaan, misalnya saat bencana gempa di Bali ketika listrik padam dan pencahayaan tidak tersedia.

Averroes menjelaskan, kesiapsiagaan 24 jam selama operasi di Bali dan lokasi lain menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung operasi kemanusiaan secara cepat dan efektif. Ia menegaskan bahwa meskipun teknologi canggih digunakan, tujuan utama skadron tetap untuk melayani rakyat dan mendukung keamanan nasional.

Dengan kemampuan operasional malam hari dan kecepatan tanggap, Skadron Udara 33 terus menjadi ujung tombak dalam mendukung misi kemanusiaan dan pertahanan Indonesia.

Tags: TNI AU Skadron Udara 33 Hercules C-130 Operasi Malam Kemanusiaan Makassar

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan