A Jordanian flag flies over the capital city, Amman, Jordan August 17, 2025. (photo credit: REUTERS/MOHAMED ABD EL GHANY)

Kajian IMPACT-se Temukan Kurikulum Yaman Lebih Anti-Israel dan Antisemit

4 hari lalu | Fitri Handayani | Berita | Berita Internasional

Laporan IMPACT-se mengungkapkan peningkatan konten anti-Israel dan antisemit dalam kurikulum Yordania, termasuk materi yang membenarkan serangan Hamas dan menyebarkan kebencian terhadap Yahudi dan Israel.

Institusi IMPACT-se, lembaga non-profit Israel yang memantau isi buku pelajaran sekolah, melaporkan bahwa kurikulum pendidikan di Kerajaan Yordania semakin menunjukkan kecenderungan antisemitisme dan anti-Israel. Berdasarkan studi terhadap 294 buku pelajaran dari kurikulum nasional Yordania yang berlaku untuk tahun ajaran 2023-2024 dan 2024-2025, ditemukan sejumlah materi yang menyudutkan kedua kelompok tersebut.

Studi mencakup mata pelajaran seperti Pendidikan Islam, Bahasa Arab, Ilmu Sosial, Pendidikan Kewarganegaraan dan Nasional, Sejarah, serta Geografi. Menurut laporan ini, secara umum, kurikulum di Yordania belum memenuhi standar perdamaian dan toleransi yang dikembangkan berdasarkan pedoman UNESCO.

Meskipun terjadi reformasi kurikulum secara besar-besaran, di mana banyak buku pelajaran diganti atau diubah, namun unsur jihad, pelajaran tentang mati syahid, agresi Zionis, serta korupsi Yahudi tetap dipertahankan dalam materi pendidikan tersebut, kata laporan.

Menjelang peringatan tiga bulan pasca pembantaian 7 Oktober, Yordania memperkenalkan buku pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Nasional Kelas 10 yang secara minimis menempatkan serangan Hamas sebagai aksi yang dibenarkan dan juga meremehkan perjanjian damai dengan Israel. Materi tersebut menyebut Israel sebagai ‘Musuh’ dan menyebut komunitasnya sebagai ‘koloni’ dan warga mereka sebagai ‘pemukim,’ lapor IMPACT-se.

Meski materi tersebut dikabarkan dihapus dari buku pelajaran setahun kemudian, situs resmi Pusat Pengembangan Kurikulum nasional tetap menampilkan bagian tersebut.

Representasi Negatif terhadap Yahudi dan Anti-Semitisme

Laporan menyebutkan bahwa Yahudi sering digambarkan secara negatif dalam kurikulum Yordania. Dalam buku pelajaran Islam tingkat kelas 6, misalnya, kisah kehidupan Nabi Muhammad sering kali diselingi pesan kebencian terhadap Yahudi, dengan mengaitkan karakter Yahudi dengan ketidaksetiaan dan perilaku bermusuhan.

Selain itu, tema pengkhianatan Yahudi sangat menonjol. Bagian berjudul “Pengkhianatan Yahudi” menggambarkan bahwa Yahudi selalu melanggar perjanjian dan bersekongkol melawan Muhammad. Guru diajarkan bahwa “Yahudi selalu melanggar perjanjian dan mengingkari traktat.”

Dalam beberapa buku pelajaran Pendidikan Islam, diajarkan bahwa “pengkhianatan dan pelanggaran perjanjian” merupakan sifat bawaan Yahudi.

Materi pelajaran tingkat kelas 9 bahkan menyebutkan bahwa Yahudi memiliki karakter yang sama dengan “Para Munafik, yang terutama adalah kebohongan.”

A Jordanian flag flies as people stand at the Roman Temple of Hercules during their visit to the Amman Citadel, an ancient Roman landmark, in Amman, Jordan August 17, 2025. (credit: REUTERS/MOHAMED ABD EL GHANY)A Jordanian flag flies as people stand at the Roman Temple of Hercules during their visit to the Amman Citadel, an ancient Roman landmark, in Amman, Jordan August 17, 2025. (credit: REUTERS/MOHAMED ABD EL GHANY)

IMPACT-se juga menemukan penggunaan trope anti-Semitisme ekonomi, seperti pembahasan mengenai Yahudi yang “mengendalikan perekonomian” di Madinah melalui “eksploitasi.”

Selain itu, perlakuan terhadap persekusi terhadap Yahudi yang modern seolah diabaikan. Laporan menyebutkan bahwa materi tentang Perang Dunia II dalam buku pelajaran Sejarah kelas 10 tidak menyebutkan Holocaust dan kekejaman Nazi lainnya, meskipun menyebut Nazi sebagai “gerakan politik rasis yang menentang demokrasi, menegakkan supremasi ras Jerman dan hak mereka untuk memimpin dunia,” tanpa menyebut kekejaman yang dilakukan Nazi selama perang.

Baca juga: Kapal Perang Perancis Gagalkan Penyelundupan 10 Ton Kokain di West Africa

Kurangnya Representasi Israel dan Konflik Arab-Israel

Kurikulum Yordania menggambarkan Israel sebagai “musuh ilegal dan ekspansionis,” yang membenarkan kekerasan terhadapnya dan menghapus keberadaan Israel dari peta dan narasi sejarah. Zionisme juga digambarkan sebagai “konspirasi kolonial dan rasis,” menurut laporan IMPACT-se.

Penyanderaan dari Israel selama pembantaian 7 Oktober disebut sebagai “pemukim” yang tinggal di “koloni Israel” di sekitar Jalur Gaza, yang secara implisit menjadikan mereka sasaran sah kekerasan. Peta dan deskripsi geografis di buku pelajaran menghapus Israel dan menandai wilayah yang secara internasional diakui sebagai wilayah Israel (sebelum 1967) sebagai wilayah Palestina. Misalnya, perbatasan resmi antara Israel dan Yordania dilabeli sebagai perbatasan antara Yordania dan “Palestina.”

Meski pengakuan terhadap perjanjian damai dengan Israel sangat minim, sebagian konten bermuatan anti-Israel yang lebih agresif telah dihapus dari buku-buku pelajaran yang lebih lama, termasuk pernyataan yang membandingkan Zionisme dengan Nazisme dan Fasisme sebagai gerakan ekstremis utama abad sebelumnya.

Baca juga:  Slovenia Larang Perdana Menteri Israel Kunjungi Negara UE 

Interpretasi Kekerasan Jihad dan Mati Syahid

IMPACT-se menemukan bahwa interpretasi kekerasan jihad sangat dominan di buku pelajaran Yordania, dengan penekanan besar pada jihad militan. Beberapa buku menyatakan bahwa jihad harus dilakukan secara kekerasan, khususnya dalam konteks perang, meskipun ada pembatasan terkait jihad bersenjata yang dihubungkan dengan perang yang diorganisasi negara.

Selain itu, konsep mati syahid dan kematian di medan perang digambarkan secara relih dan religius dalam buku Pendidikan Islam maupun Bahasa Arab.

Walau secara kasat mata, buku pelajaran di Yordania tampaknya menganjurkan nilai perdamaian, toleransi, moderasi beragama, dan kesetaraan, namun mereka secara bersamaan mengabaikan keberadaan Yahudi dan Israel dari nilai-nilai tersebut, serta menyampaikan pesan kebencian tanpa menyertakan perspektif dari kedua pihak tersebut, ujar laporan.

“Pendekatan ini menghambat pemahaman yang akurat tentang konflik Arab-Israel dan berisiko menumbuhkan kebencian serta ketakutan terhadap ‘yang lain,’” tutup laporan IMPACT-se.

Tags: Yordania Kurikulum Pendidikan Anti-Semitisme Anti-Israel IMPACT-se

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan