Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Moch Irfan Yusuf atau Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Kemenhaj Harus Jadi Wajah Baru Berintegritas dan Profesional

5 hari lalu | Alisha Putri | Berita | Berita Nasional

Menteri Haji dan Umrah Gus Irfan menegaskan pembentukan Kemenhaj adalah amanah besar dari Presiden. Kemenhaj harus menunjukkan kinerja nyata dan berintegritas tinggi, bebas dari praktik korupsi, untuk membangun kepercayaan dan memperbaiki layanan haji Indonesia.

Jakarta - Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan, menegaskan bahwa pembentukan Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) adalah amanah besar dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Ia menekankan pentingnya pelaksanaan tugas kementerian tersebut dengan menunjukkan manfaat dan keberadannya bagi bangsa Indonesia.

Dalam acara pembukaan Rapat Konsolidasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Gus Irfan meminta seluruh jajaran untuk menjalankan amanah ini secara nyata dan berorientasi pada pencapaian target yang jelas. Ia mengatakan, "Kemenhaj tidak boleh hanya menjadi formalitas, melainkan harus menghadirkan kinerja nyata yang berorientasi pada target."

Gus Irfan juga mengingatkan bahwa Kemenhaj harus mampu menunjukkan perbaikan kinerja dibandingkan penyelenggara sebelumnya. "Kalau sekadar sama saja, tentu tidak ada gunanya, apalagi kalau lebih buruk. Kita wajib membuktikan bahwa Kemenhaj tidak salah dibentuk," ujarnya.

Baca juga: Mahfud MD Siap Ikut Reformasi Kepolisian Indonesia

Standar Baru dalam Pelayanan Haji

Menanggapi hal tersebut, Gus Irfan menyatakan bahwa Kemenhaj harus menjadi wajah baru yang menampilkan integritas, profesionalisme, dan berorientasi pada pencapaian target. Dalam arahannya, ia menegaskan lima nilai utama dalam pelayanan Kemenhaj, yakni Melayani, Amanah, Berintegritas, Responsif, dan Ramah.

Ig menyampaikan bahwa keempat nilai tersebut harus diinternalisasi, dengan penekanan khusus pada integritas dan sikap zero tolerance terhadap praktik korupsi, manipulasi data, maupun pungutan liar sekecil apa pun. "Kita boleh berkaca dari apa yang terjadi sebelumnya untuk introspeksi. Namun ke depan, Kemenhaj harus bersih, akuntabel, dan transparan," tegas Gus Irfan.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa tidak boleh ada praktik permainan dalam urusan haji, sesuai harapan dari Presiden Prabowo agar penyelenggaraan ibadah haji berlangsung secara bersih dan penuh tanggung jawab. "Kita ingin jemaah haji pulang ke Tanah Air dengan kecintaan yang lebih besar kepada negaranya. Haji harus menjadi jalan membangun keadaban dan peradaban bangsa," ujarnya.

Tags: Kemenhaj Pelayanan Haji dan Umrah Integrity Pengembangan Administrasi Haji

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan