Jenderal Listyo Sigit Prabowo selaku Kepala Kepolisian Nasional Indonesia telah menerima surat dari Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, serta dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB), yang meminta pembebasan terhadap aktivis yang sedang ditahan oleh pihak kepolisian.
Dalam pernyataannya, Kapolri menghormati aspirasi tersebut dan menyampaikan bahwa pihaknya perlu waktu untuk mendalami kasus terkait sebelum membuat keputusan lebih lanjut. Ia menegaskan, "Sekali lagi, saya sudah mendapatkan surat dari salah satu tokoh GNB, kalau tidak salah dari mantan Ibu Negara ya, dan tentunya saya menghormati, kita semua menghormati."
Kapolri juga mengingatkan bahwa proses penyidikan terhadap demonstrasi yang berujung kerusuhan dan mengakibatkan sejumlah aktivis ditangkap, harus melalui kajian yang matang. Ia menambahkan, "Namun beri kami kesempatan untuk mendalami seluruh rangkaian peristiwa yang terjadi."
Baca juga: DPR dan Pemerintah Sepakat Larang Menteri Ranggkap Jabatan BUMN
Proses Penangguhan Penahanan Sedang Dipertimbangkan
Menurut Sigit, permohonan penangguhan penahanan yang diajukan para tokoh akan tetap dipertimbangkan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Ia menyatakan, "Kalau seandainya nanti ada temuan yang kemudian penyidik melihat bahwa terkait dengan syarat-syarat penangguhan itu belum bisa dipenuhi, tentunya kami akan menjelaskan."
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan ramah tamah dan ceramah agama di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Kegiatan ini digelar di ruang rapat utama (Rupattama) usai salat Jumat berjemaah yang dipimpin Ustaz Abdul Somad (UAS) di Masjid Al-Ikhlas Mabes Polri.
Kapolri mengapresiasi perhatian yang diberikan tokoh-tokoh GNB terhadap situasi yang terjadi dan memastikan bahwa aspirasi mereka menjadi pertimbangan penting dalam proses pengambilan keputusan polisi. "Kami semua sangat menghormati apa yang menjadi aspirasi dari para tokoh Gerakan Nurani Bangsa. Kami appreciate. Dan itu menjadi salah satu perhatian kami kepada seluruh anggota untuk kemudian menjadi rujukan, menjadi pertimbangan," katanya.
Baca juga: Revisi UU BUMN Disahkan, Ini 11 Pokok Perubahannya
Kunjungan Sinta Nuriyah dan Tim ke Polda Metro Jaya
Dalam kunjungan ke Polda Metro Jaya, rombongan dari GNB yang terdiri dari beberapa tokoh termasuk Inayah Wahid dan Gomar Gultom, menengok para aktivis yang sedang ditahan. Mereka di antaranya adalah Delpedro Marhaen, Muzaffar Salim, Syahdan Husein, Khariq Anhar, RAP, dan Figha Lesmana yang diduga melakukan penghasutan.
Sinta Nuriyah menyampaikan kekhawatirannya terkait penahanan aktivis tersebut dan menegaskan bahwa tindakan yang mereka lakukan bukan untuk memusuhi negara. Ia menyatakan, "Para aktivis itu sesungguhnya berjuang demi kemanusiaan dan kepentingan bangsa," dan berharap mereka segera mendapatkan pembebasan.
"Inilah tujuan kami, Gerakan Nurani Bangsa, datang kemari untuk meluruskan semuanya itu dan membebaskan semuanya itu," tegasnya saat menambahkan harapan agar Delpedro Marhaen dan rekannya bisa segera dilepaskan dari tahanan.