Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar muktamar lima tahunan untuk memilih Ketua Umum baru. Acara tersebut dijadwalkan berlangsung dari 27 hingga 29 September di Jakarta, sebagai momentum penentu kepemimpinan partai yang berideologi Islam tersebut.
Juru Bicara PPP Usman M Tokan menyampaikan bahwa dalam proses penjaringan kandidat, saat ini, tiga nama dipandang paling memungkinkan untuk memimpin partai. Mereka adalah Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie.
Baca juga: Prabowo Dinilai Tampilkan Diplomasi Asertif di PBB
Calon Ketua Umum yang Muncul dan Dukungan yang Menguat
Usman menegaskan bahwa peluang ketiga calon tersebut cukup besar. Mardiono, misalnya, telah mengantongi dukungan dari 33 satuan pengurus wilayah dan berkeyakinan dapat memenangkan kontestasi, bahkan berpotensi meraih kemenangan secara aklamasi.
Selain itu, Agus Suparmanto juga mendapat status potensial sebagai calon yang mampu bersaing, khususnya karena dukungan dari mantan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy atau Gus Rommy. Sebelum memberikan dukungan kepada Agus, Romahurmuziy sempat menunjukkan dukungan kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Usman menuturkan, "Gus Rommy ini kan kita dengar berita dari mana-mana, beliau sempat ke Amran, lalu terakhir ke Agus Suparmanto. Jadi boleh dibilang beliau hari ini yang memotori dukungan."
Sementara itu, Husnan Bey Fananie yang kerap mengumumkan niatnya maju sebagai calon ketua umum juga menjadi perhatian. Ia bahkan sudah menyiapkan tim hukum guna mengawal proses pemilihan tersebut.
"Dia lebih kepada deklarasi saja, deklarasi maju yang muncul ke permukaan. Malah katanya sudah menyiapkan tim hukum untuk mengevaluasi muktamar. Sebagian besar menyatakan ya silakan saja," tutur Usman.
Baca juga: Bangkitkan Kepercayaan: Langkah Tegas Pencegahan Keracunan Makan Gratis
Harapan PPP agar Muktamar berjalan Damai dan Demokratis
Usman berharap pelaksanaan Muktamar PPP kali ini berlangsung damai dan tanpa keributan. Dia menegaskan bahwa acara lima tahunan partai ini seharusnya didasarkan pada prinsip musyawarah mufakat, sebagaimana diikuti oleh para sahabat Nabi Muhammad dalam pengambilan keputusan.
"Belum muktamar sudah ada keributan. Keributan ini terakhir dari internal kita sendiri. Harapannya tidak ada lagi pertentangan," ujarnya.
Rencana kehadiran sekitar 1.500 peserta turut menjadi perhatian, di mana lebih dari 1.200 di antaranya adalah pemilik hak suara. Sedangkan sisanya adalah peninjau dan tamu undangan.
Selain itu, pelaksanaan muktamar direncanakan di Hotel Mercure dengan suasana yang santai dan tidak bersifat publikasi secara besar-besaran, mengingat kondisi sosial yang masih belum sepenuhnya stabil. "Kami tidak ingin melakukan kegiatan yang bersifat dipublikasikan besar-besaran, misalnya pasang bendera. Jadi kami buat agar suasana sejuk, damai, dan tidak mengundang orang luar," jelas Usman.
Meski tidak mengundang kerumunan besar, PPP tetap berencana mengundang Presiden Prabowo Subianto dan ketua umum partai politik lain. Kehadiran mereka diharapkan pada saat acara penutupan, sebagai bentuk simbol kebersamaan dan kebijakan politik.
"Nanti penutupan kita undang presiden kalau berkenan hadir. Insya Allah kita juga undang ketua umum partai lain untuk memperkenalkan ketua umum baru. Kalau Pak Mardiono sudah dikenal, tapi yang lain kan belum," tutup Usman.
Tags: Politik Indonesia PPP Dukungan politik Muktamar PPP Kandidat Ketua Umum