Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB menuai beragam pendapat. Banyak yang menilai gaya komunikasinya lemah, namun kenyataannya berbeda. Dalam beberapa hari setelah pidatonya, terlihat bahwa sikap serta strategi komunikasi Prabowo justru menunjukkan kekuatan dan kecerdasan diplomasi.
Pujian dari Dunia Internasional dan Media Israel
Dalam keterangan resmi dari Istana pada Rabu (24/9/2025), disebutkan bahwa video pidato Prabowo telah menyebar luas dan mendapat apresiasi dari Presiden AS Donald Trump. Trump memberikan pujian atas energi dan ketegasan yang ditunjukkan Prabowo saat menyampaikan pidato tersebut. Ia menyatakan, "Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengetukkan tangan di meja itu. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa."
Pujian tersebut disampaikan di depan pemimpin negara Islam lain seperti Emir Qatar, Raja Jordania, Presiden Turki, serta Perdana Menteri Pakistan dan Mesir.
Trump, yang dikenal sebagai pendukung utama kebijakan pro-Israel, bahkan menyebut bahwa gaya komunikasi Prabowo mampu mencuri perhatian para pemimpin dunia. Hal ini membuka peluang diplomasi yang lebih luas dan mengurangi ketegangan yang selama ini mengelilingi isu Palestina-Israel.
Pemahaman dan Pendekatan Strategis Prabowo
Dalam konteks domestik, gaya komunikasi nasional cenderung berfokus pada solidaritas penuh terhadap Palestina. Demonstrasi dan kampanye bela Palestina selama ini selalu mengarah pada sikap tegas tanpa memberi ruang kompromi bagi Israel. Padahal, menurut pengamatan, Prabowo mampu mengedepankan pendekatan yang lebih diplomatis, memberi ruang awal bagi Israel, namun tetap mempertahankan aspirasi utama tentang kemerdekaan Palestina.
Dalam pidatonya di PBB, Prabowo secara tegas menyatakan hak negara Israel untuk hidup damai. Ia juga menegaskan bahwa Indonesia akan mengakui Israel apabila mereka mengakui negara Palestina terlebih dahulu. Pernyataan ini menjadi langkah strategis untuk membuka dialog lebih lanjut dan menurunkan ketegangan diplomatik di tingkat internasional.
Baca juga: Kejanggalan Harga Beras Melonjak Meski Cadangan Melimpah
Respon Positif dari Media Israel
Media Israel seperti Times of Israel dan Jerusalem Post memuji pidato Prabowo. Times of Israel menyoroti bahwa Prabowo adalah pemimpin negara Islam yang secara terbuka menyatakan dukungan terhadap legitimasi dan hak hidup damai Israel. Sementara Jerusalem Post menuliskan bahwa Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menyatakan kesiapan mengakui Israel jika mereka mengakui Palestina, menandai perubahan signifikan dalam kebijakan diplomasi Indonesia terhadap Israel.
Opini positif dari media Israel ini mencerminkan adanya kemungkinan perubahan sikap yang lebih konstruktif. Dalam konteks internasional, hal ini berpotensi membuka jalur komunikasi baru dan memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Baca juga: Perayaan Ulang Tahun ke-80 TNI di Monas Berkah Manuver Udara dan Darat
Pelajaran dari Diplomasi dan Nilai Toleransi Rasulullah SAW
Sejarah perjalanan Rasulullah SAW memberi contoh pentingnya kecerdasan dan taktik dalam diplomasi. Rasullah pernah menandatangani Piagam Madinah yang membuka ruang toleransi dan hidup berdampingan, meskipun terdapat kekhawatiran dari pihak lain. Pendekatan ini menjadi pelajaran berharga bahwa keberhasilan diplomasi tidak selalu harus didukung dengan konfrontasi keras.
Prabowo, dalam konteksnya, menunjukkan bahwa strategi yang mengedepankan kecerdasan dan realisme dapat membuka peluang baru, sekaligus menjaga hubungan agar tidak terkunci dalam konflik berkepanjangan. Pergerakan yang cerdas dan penuh perhitungan, sebagaimana dilakukan Rasulullah, menjadi kunci meraih kemenangan diplomatik.
Di tengah upaya internasional yang kerap terhambat oleh hak veto dari kekuatan besar, pendekatan diplomasi yang cerdas dan inklusif menjadi keniscayaan. Indonesia harus mampu mengimbangi kekuatan global tersebut dengan strategi yang mengedepankan nilai-nilai Islam, sekaligus menjaga kepentingan nasional dan dukungan terhadap Palestina.
Tags: Prabowo Subianto Diplomasi Indonesia Kebijakan Luar Negeri Palestina-Israel Strategi Diplomasi