Eks kader Partai Nasdem, Bestari Barus, menyatakan telah melakukan kunjungan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum memutuskan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Izin tersebut dilakukan sebagai langkah awal sebelum akhirnya resmi berlabuh di partai yang dipimpin anak mantan presiden tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Barus bahkan berfoto bersama Jokowi dan menyampaikan keputusannya secara langsung. "Sebelum saya bergabung dengan PSI, saya terlebih dahulu bertemu dengan Pak Jokowi dan menyatakan, 'Pak, saya bergabung deh, Pak' gitu," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Senin, 29 September 2025.
Pembicaraan itu direspons positif dan Jokowi menyatakan, "Oh, dengan senang hati," sambil tersenyum. Selain Barus, eks Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, juga menghadap Jokowi sebagai bagian dari proses transisi menuju ke PSI.
"Saya ikut mendampingi beliau," tegas Ali saat dikonfirmasi. Keputusan keduanya bergabung ke PSI disebut didasari oleh pengaruh pidato Jokowi di Solo yang secara terang-terangan menyatakan mendukung PSI.
Baca juga: Keberhasilan Operasi Nadiem Makarim Dukung Proses Hukum Kasus Korupsi
Motivasi Pergeseran Partai
Barus menuturkan bahwa motivasi utama pindah ke PSI bukan karena situasi yang buruk, melainkan sebagai bagian dari tantangan pribadi dan profesionalnya. "Kita pindah bukan karena nasib buruk, tidak, tidak, sama sekali tidak. Saya ingin, ini tantangan buat saya juga," kata dia.
Perpindahan kader dari Nasdem ke PSI ini juga diikuti oleh pelantikan resmi sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Barus ditunjuk sebagai Ketua Bidang Politik, sementara Ahmad Ali diangkat sebagai Ketua Harian PSI.
Dengan langkah tersebut, PSI semakin memperkuat struktur organisasinya dan menegaskan komitmennya dalam konteks politik nasional.
Tags: politik Nasdem Jokowi PSI Perpindahan kader