Debut Max Verstappen di balap GT3 di Nürburgring menimbulkan pertanyaan tentang potensi pembalap simulasi elit untuk melangkah ke dunia balap nyata. Meski sering menjadi pendukung kuat transisi tersebut, hasil terbaru Verstappen di 'Green Hell' memperkuat bahwa balap virtual bisa menjadi jalur serius untuk mendapatkan kursi di kejuaraan balap profesional.
Dalam balapan tersebut, Verstappen berpasangan dengan pembalap Inggris, Chris Lulham. Keduanya memenangkan NLS9, perlombaan ke-57 ADAC Barbarossa, dengan mengemudikan Ferrari 296 GT3 nomor 31 dari Emil Frey Racing. Setelah Verstappen memimpin setelah tikungan pertama berkat start yang luar biasa, keduanya mampu menciptakan dan mempertahankan keunggulan yang signifikan di atas lawan-lawannya. Mereka akhirnya menang dengan selisih 24,496 detik, mencetak kemenangan Ferrari pertama di Nürburgring Langstrecken-Serie sejak 2017.
Baca juga: Perkembangan Mobil F1 2026 dan Prospek Musim Depan
Prestasi dan Relevansi Sim Racing dalam Dunia Balap
Posisi kedua diraih tim Haupt Racing Team lewat Ford Mustang GT3 nomor 9, yang dikemudikan oleh Fabian Scherer, Dennis Fetzer, dan Jann Mardenborough. Jann, yang pernah memenangkan Gran Turismo Academy, menjadi bukti nyata bahwa karier balap yang dimulai dari sim racing bisa sukses. Pernyataan ini turut didukung oleh Lulham sendiri, yang telah menjadi anggota tim balap simulasi Verstappen, Team Redline, sejak lama. Ia pernah memenangkan balapan bergengsi seperti iRacing Nürburgring 24 Jam dan 24 Jam Le Mans Virtual.
Setelah sukses bersama Verstappen.com, Lulham berkompetisi di dunia GT3 selepas tahun 2024 yang gemilang. Pendapat dari konten kreator Nürburgring, Misha Charoudin, menyatakan bahwa hasil tersebut menunjukkan bahwa sim racing bisa menjadi batu loncatan utama ke dalam dunia motorsport, sekaligus menghapus stigma bahwa pembalap sim hanyalah 'gamer'.
"Pertama-tama, posisi pertama dan kedua—suatu prestasi yang sangat mengesankan. Posisi kedua sebenarnya diduduki oleh orang yang sangat menarik, Jann Mardenborough," ujar Charoudin. "Dia dikenal sebagai pahlawan dari franchise Gran Turismo, yang memenangkan Gran Turismo Academy dan kini menjadi pembalap profesional dengan berbagai pencapaian inspiratif di dunia nyata."
Ia menambahkan, "Yang menarik adalah ini, Jann mampu menutupi jarak dari satu menit sepuluh detik ke hanya 24 detik dari mobil balap Verstappen.com, tentu saja dengan bantuan rekan satu tim, lalu lintas, dan faktor lainnya."
Motorsport photo
Charoudin juga menyoroti perjalanan karier Lulham, yang memulai pengalaman karting dan kemudian beralih ke sim racing secara profesional sejak 2019. Verstappen sendiri memilih Lulham untuk bergabung dalam tim balap virtualnya karena keahlian luar biasanya, dan kini Lulham sangat sukses di Seri Esports GT Sprint Dunia Fanatec serta berbagai kompetisi lainnya.
Menurut Charoudin, keberhasilan Jann, Chris, dan Verstappen—yang juga seorang pembalap simulasi ternama—menunjukkan bahwa sim racing telah menjadi bagian penting dalam karier balap profesional. Ia menegaskan bahwa ini akan menjadi keharusan di masa depan.
Baca juga: Aiva Anagnostiadis Absen di GP Singapura karena Cedera Kaki
Sim Racing Sebagai Langkah Wajib Menuju Balap Profesional
"Dampak dari hasil akhir pekan lalu dan pencapaian lainnya harus mampu menghapus stereotip bahwa pembalap sim hanya gamer. Saya yakin dalam 10 tahun ke depan, menjadi pembalap sim akan menjadi syarat mutlak sebelum dianggap sebagai pembalap profesional oleh tim-tim balap," kata Charoudin.
"Satu-satunya kebutuhan utama adalah perangkat keras simulasi, dengan hanya biaya listrik dan pembelian perangkat. Jika terjadi kecelakaan, cukup tekan tombol restart dan mulai lagi. Berbeda dengan balap nyata, yang biaya dan perjalanan menjadi kendala utama, terutama untuk balap karting yang bisa memakan biaya hingga sejuta euro per tahun."
Ini semakin menegaskan bahwa masa depan sim racing cerah, dan tren ini diprediksi akan terus berlanjut. Jika demikian, prediksi Charoudin mengenai integrasi sim racing ke dunia balap nyata mungkin tidak terlalu jauh dari kenyataan.
Untuk membaca artikel lainnya dari Motorsport.com, kunjungi situs kami.
Tags: Verstappen GT3 Nurburgring sim racing balap virtual balap nyata