Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencananya untuk mengirimkan tim dari Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna membersihkan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari praktik korupsi dan penyalahgunaan aset.
Ia menyebutkan bahwa total aset negara yang dikelola BUMN jika dihitung mencapai lebih dari 1.000 miliar dollar AS, setara sekitar Rp 16.679 triliun berdasarkan kurs Rp 16.667 per dollar.
Prabowo menuturkan, "Ternyata kaget banyak di antara kita tidak menduga kalau kita kumpulin semua aset negara nilainya lebih dari 1.000 miliar dollar (AS)," saat berpidato di acara puncak Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera di Hotel Sultan, Jakarta, Senin.
Kepala negara mengungkapkan bahwa banyak birokrat yang cerdas menyembunyikan aset tersebut dan tetap mengambil keuntungan pribadi meskipun perusahaan yang mereka kelola merugi.
"Tinggal manajemen saya perintahkan bersihkan itu BUMN. Kadang-kadang, nekat-nekat mereka itu, diberi kepercayaan negara dia kira itu perusahaan nenek moyangnya," tegas Prabowo.
Ia menambahkan, "Perusahaan rugi dia tambah bonus untuk dirinya sendiri, brengsek banget itu. Saya mau kirim Kejaksaan dan KPK untuk ngejar-ngejar itu. Bagaimana saudara, perlu dikejar atau tidak? Nanti dibilang Prabowo kejam," ujarnya.
Baca juga: Usulan Dapur Sekolah untuk Program Makan Bergizi Gratis
Rencana Pembersihan dan Target Keuntungan BUMN
Prabowo menegaskan bahwa dirinya memberikan waktu dua sampai tiga tahun kepada BUMN untuk melakukan langkah perbaikan dan pembersihan internal.
Ia berharap, setelah dilakukan upaya tersebut, pendapatan negara dari sektor BUMN akan meningkat dan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat dihindari karena keuntungan yang bersih akan mengalir ke kas negara.
"Kita kasih kesempatan BUMN dalam dua sampai tiga tahun kita bersihkan," katanya.
Prabowo menjelaskan bahwa secara ideal, negara seharusnya mendapatkan hasil sebesar 10 persen dari total aset BUMN. Ia memaparkan, "Kalau aset kita 100, harusnya tiap tahun kita dapat 10 persen. Jadi dari 1.000 miliar dollar harusnya negara kita dapat 100 miliar dollar tiap tahun."
Dengan kalkulasi tersebut, negara seharusnya menerima keuntungan sekitar Rp 1.600 triliun setiap tahun dari target keuntungan 10 persen.
Namun, jika target 10 persen tidak tercapai, Prabowo menilai keuntungan minimal yang harus didapat adalah 5 persen, yang akan menghasilkan sekitar Rp 800 triliun per tahun.
Ia juga memberikan kelonggaran, jika 5 persen pun sulit dicapai, BUMN tetap diberi kesempatan mencapai keuntungan sebesar 3 persen dalam waktu tiga tahun.
"Kalau dari 10 persen (tidak bisa), oke deh 5 persen. Harusnya 50 miliar dollar kan, berarti Rp 800 T (triliun), enggak defisit kita," papar Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa selama tiga tahun ke depan, pihaknya akan menunggu hasil dari usaha peningkatan kinerja BUMN tersebut dan yakin target akan tercapai.
Tags: Korupsi KPK Prabowo BUMN aset negara