Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya langkah strategis dalam menyikapi dinamika pengalihan dana transfer ke daerah (TKD). Arahan ini disampaikan dalam Rapat Konsinyering Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2026 di Kota Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (28/9/2025).
Dalam pidatonya, Tito mengingatkan seluruh jajaran Kemendagri untuk memperkuat peran pembinaan dan pengawasan terhadap pemerintah daerah agar kebijakan pusat dapat terlaksana secara optimal di tingkat lokal, meski dana transfer sedang dialihkan. Ia menegaskan bahwa langkah antisipatif dan strategi yang matang sangat diperlukan agar proses transfer dana tidak menghambat program pembangunan maupun layanan masyarakat.
Baca juga: Peluang Emas Kerja Sama Indonesia dan Jepang di Masa Demografi Krisis
Koordinasi dengan Menteri Keuangan Demi Menyesuaikan Kapasitas Fiskal Daerah
Tito menyatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) agar pengalihan TKD mempertimbangkan kapasitas fiskal masing-masing daerah. Hal ini bertujuan agar pemerintah daerah tetap mampu menjalankan kewajibannya sesuai undang-undang, termasuk memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat.
Baca juga: Kisah Inspiratif dari Office Boy dan Pengemudi Jadi Pengusaha Properti
Empat Strategi Utama Menghadapi Perubahan TKD
Lebih jauh, Tito memaparkan empat langkah utama yang harus diambil pemerintah daerah dalam menghadapi dinamika pengalihan dana ini. Pertama, melakukan efisiensi anggaran dengan memotong pengeluaran untuk perjalanan dinas, rapat-rapat, serta pemeliharaan dan perawatan fasilitas kantor.
Kedua, daerah diharapkan dapat menggali potensi sumber pendapatan baru yang tidak membebani masyarakat, seperti pajak alat berat, pajak restoran, dan pajak air tanah. Selain itu, pengembangan sektor swasta melalui kemudahan berusaha dan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga menjadi salah satu langkah strategis menjaga keberlanjutan fiskal daerah.
Ketiga, Tito mengajak pemerintah daerah memanfaatkan program-program prioritas dari pusat yang telah berjalan di berbagai wilayah. Sinergi ini diharapkan mampu memperkuat proses pembangunan di tingkat lokal. Keempat, inovasi dan terobosan kreatif di tingkat daerah sangat dianjurkan, sesuai contoh inovatif dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang membuka peluang ekspor hortikultura ke Singapura. Inovasi seperti ini dinilai mampu memperkuat ekonomi lokal dan memperluas pasar internasional.
“Daerah harus berani mencari terobosan baru yang sesuai dengan potensi wilayah masing-masing. Dengan begitu, meskipun terjadi dinamika TKD, roda pembangunan tetap berjalan dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” tegas Tito.
Selain itu, forum konsinyering ini dirancang untuk memastikan penyusunan rencana kerja dan anggaran Kemendagri tahun 2026 berlangsung secara komprehensif. Setiap unit kerja diberikan kesempatan memaparkan capaian dan kebutuhan, sementara Mendagri melakukan pendalaman untuk memastikan keselarasan dengan kebijakan pusat.
Tags: Kemendagri Transfer Dana Daerah Strategi Pembangunan Inovasi Daerah