Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa malam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa empat rumah warga mengalami kerusakan akibat guncangan tersebut, termasuk kerusakan pada bagian dinding yang roboh dan puing berserakan di tanah.
Hingga pukul 01.00 WIB, berdasarkan hasil monitoring sementara, kondisi kerusakan terjadi di empat rumah di wilayah tersebut. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa guncangan ini menyebabkan kerusakan di bagian dinding rumah warga di Kabupaten Sumenep.
DFrom laporan BNPB, gempa tersebut dirasakan di empat kecamatan di Kabupaten Sumenep, yakni Gayam, Nonggunong, Talango, dan Saronggi. Upaya pencarian korban belum menemukan adanya laporan korban jiwa akibat kejadian ini.
BNPB menyatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan lintas instansi di pusat dan daerah untuk penanganan yang lebih efektif. Episenter gempa berada di dasar laut dengan koordinat 7,25 LS dan 114,22 BT, sekitar 50 kilometer tenggara Kabupaten Sumenep, pada kedalaman 11 kilometer. Meski lokasi episenter di laut, gempa ini dipastikan tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca juga: Foto Baliho Prabowo Berpicu Kekhawatiran Diplomatik Indonesia
Imbauan dan Langkah Pencegahan dari BNPB
Abdul Muhari mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadi gempa susulan. Ia menyarankan warga segera mencari tempat aman dan menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh. Selain itu, memastikan jalur evakuasi di rumah, sekolah, dan tempat kerja tidak terhambat adalah langkah penting.
Disarankan juga menyiapkan tas berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dokumen penting, dan senter. Untuk mencegah risiko kebakaran atau kebocoran, warga diimbau mematikan aliran listrik, gas, dan air saat diperlukan. Bila berada di gedung tinggi, warga disarankan untuk tidak menggunakan lift dan memilih tangga darurat sebagai jalan keluar aman.
BNPB juga menegaskan bahwa tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan kembali turun ke lapangan mulai pagi hari untuk melakukan pemantauan, kaji cepat, serta tindakan darurat yang diperlukan. Data perkembangan terbaru akan dilaporkan secara berkala kepada masyarakat.