Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa terjadi empat gempa susulan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, setelah gempa utama berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang wilayah tersebut.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa gempa susulan terbesar tercatat berkekuatan magnitudo 4,4.
“Hasil monitoring BMKG hingga pukul 00.29 WIB menunjukkan adanya empat aktivitas gempa bumi susulan,” ujarnya dalam siaran resmi, Rabu (1/10/2025).
Gempa utama yang terjadi pada Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB semula dilaporkan berkekuatan magnitudo 6,5. Namun, hasil analisis terbaru dari BMKG mencatat bahwa kekuatannya adalah magnitudo M 6,0, menyesuaikan parameter terkini.
Baca juga: Gempa berkekuatan 6,5 Guncang Sumenep, 4 Rumah Rusak
Imbauan BMKG kepada masyarakat
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga mengingatkan untuk menghindari bangunan yang retak akibat gempa.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” katanya.
Dia menambahkan pentingnya memastikan keamanan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. Masyarakat diminta memeriksa dan memastikan bahwa bangunan tempat tinggal cukup tahan terhadap gempa dan tidak mengalami kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan pasca gempa.
Daryono juga mengingatkan, “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.”
BMKG menegaskan bahwa seluruh informasi resmi mengenai gempa dapat diakses melalui kanal terverifikasi seperti situs bmkg.go.id, aplikasi Info BMKG, maupun akun media sosial resmi BMKG.