Tim pencarian dan pertolongan gabungan kembali menemukan empat korban meninggal dunia akibat runtuhnya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan penemuan terbaru ini, total korban meninggal mencapai sembilan orang.
Jenazah empat korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa proses pencarian masih berlangsung karena ada 54 korban yang masih tertimbun reruntuhan.
"Jumlah korban yang masih dalam proses pencarian ada sebanyak 54 orang. Data ini didasari dari daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren," ujar Muhari dalam keterangan pers hari Jumat.
Baca juga: Membedah Makna "Wakil Rakyat" dalam Demokrasi Modern
Peningkatan Upaya Pencarian dan Potensi Penemuan Korban Baru
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyatakan bahwa kemungkinan masih ditemukannya korban meninggal dunia tetap terbuka. Ia menegaskan bahwa pencarian terus dimaksimalkan dan potensi penemuan jenazah baru tetap ada.
"Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya," katanya.
Operasi pencarian dan pertolongan dilakukan secara terpadu oleh tim gabungan yang melibatkan Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta relawan yang berjumlah lebih dari 400 orang. Mereka melakukan pencarian selama 24 jam secara bergantian.
Tim penyelamat melakukan re-assessment menggunakan berbagai metode, mulai dari pencarian fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, serta Multi Search Leader.
Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda korban selamat, sehingga fokus operasi dialihkan pada evakuasi dan pembersihan reruntuhan dengan bantuan alat berat.
Pohon ambruk terjadi di mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo saat para santri sedang menjalankan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB pada Senin, 29 September 2025.
Seluruh langkah yang dilakukan tim gabungan di lapangan dilakukan secara hati-hati dan penuh perhitungan untuk menghindari risiko tambahan selama proses pencarian dan evakuasi.
Tags: bencana Sidoarjo ponpes penyelamatan