Napheesa Collier Serukan Perbaikan Kepemimpinan WNBA

1 jam lalu | Rizky Kurniawan | Olahraga | Basket | WNBA

Rebecca Lobo mendukung pernyataan Napheesa Collier yang mengkritik keras kepemimpinan WNBA. Kontroversi wasit dan ketidakadilan menjadi perhatian utama. Collier menuding liga dan komisarisnya kurang akuntabel. Banyak pemain dan figur resmi mendukung Collier. Masalah inkonsistensi wasit tetap menjadi isu utama di musim ini. Pelatih dan pemain ingin ada perubahan besar dalam aturan dan penerapan wasit.

Rebecca Lobo, analis olahraga terkenal dan mantan pemain basket UConn, menyaksikan latihan Indiana Fever sebelum pertandingan semifinal WNBA melawan Phoenix Mercury, saat pelatih Fever, Stephanie White, mendatanginya. White bertanya apakah Lobo telah melihat komentar dari Napheesa Collier selama wawancara keluar di hari yang sama.

Sesaat setelahnya, Lobo memutuskan untuk menonton video pernyataan Collier dan mengaku terkejut dengan isi komentarnya. Collier memulai wawancara keluar dengan sebuah pernyataan panjang yang mengkritik keras Komisaris WNBA, Cathy Engelbert, serta manajemen liga, terkait apa yang ia sebut sebagai 'kurangnya akuntabilitas' dalam negosiasi kolektif yang berlangsung sangat ketat. Dalam wawancara tersebut, Collier menyampaikan lebih dari empat menit, mengungkapkan percakapan rahasia dengan Engelbert yang menggambarkan hubungan bermasalah antara komisaris dan pemain WNBA. Ia juga secara khusus mengkritik penolakan liga terhadap masalah inkonsistensi wasit yang menjadi sumber frustrasi tahunan bagi pemain dan pelatih di seluruh liga.

"Kami memiliki liga terbaik di dunia, penggemar terbaik, tapi kita memiliki kepemimpinan terburuk," kata Collier dalam pernyataannya. "Apakah liga peduli terhadap kesehatan pemain itu satu hal, tapi tidak peduli terhadap kualitas permainan yang kami tampilkan sungguh merupakan bentuk sabotase diri. Tahun demi tahun, satu hal yang selalu konsisten adalah kurangnya akuntabilitas dari para pemimpin kita."

Kritik tajam Collier ini datang di tengah kontroversi wasit yang melanda series semifinal antara Lynx dan Mercury. Pelatih Lynx, Cheryl Reeve, pun mendapat sanksi karena dikeluarkan dari lapangan setelah Collier mengalami cedera pergelangan kaki usai bertubrukan dengan Alyssa Thomas di akhir kuarter keempat. Reeve mengeluarkan amarahnya kepada wasit dan liga setelah pertandingan sehingga mendapatkan suspensi satu pertandingan untuk Game 4.

"Saya agak terkejut, karena belum pernah sebelumnya melihat pemain WNBA berbicara secara terbuka tentang pimpinan liga seperti ini. Tapi kami sudah melihat pemain berbicara dengan percaya diri, terutama saat mereka merasa berbicara untuk rekan setim atau seluruh pemain," ujar Rebecca Lobo. "Salah satu hal menarik adalah melihat Napheesa mulai menemukan suaranya selama kariernya, khususnya sekarang sebagai pemimpin serikat pemain dalam negosiasi CBA dan memegang peran kepemimpinan yang nyata."

Baca juga: Klarifikasi Caitlin Clark dan Kontroversi Kepemimpinan WNBA

Reaksi dan Dukungan dari Liga dan Komunitas

Berbagai pemain dari seluruh liga langsung menyampaikan dukungan terhadap pernyataan Collier melalui media sosial. Termasuk di antaranya Paige Bueckers, Angel Reese, dan Nneka Ogwumike. MVP WNBA, A’ja Wilson, juga mendukung komentar Collier usai membawa Vegas Aces meraih kemenangan di Game 5 semifinal, sementara Caitlin Clark dari Indiana Fever menyampaikan pendapatnya saat wawancara keluar tim.

Masalah perwasitan yang buruk telah menjadi tantangan utama sepanjang musim WNBA 2025, jauh melebihi rangkaian Lynx dan Mercury. Ryan Ruocco, rekan siaran Lobo di ESPN, mengingatkan sebuah percakapan dengan Bueckers pada Agustus lalu di mana ia mengatakan bahwa bagian dari adaptasinya di level profesional adalah belajar cara "bertahan saat melakukan pelanggaran."

"Di perguruan tinggi, dia tidak bisa melakukan itu, dan sekarang dia menyadari bahwa dia bisa," kata Ruocco. "Sebagai seorang pemimpin, jika saya mendengar komentar seperti itu, saya akan berusaha memahami, bukan defensif. Saya ingin tahu, mengapa Paige Bueckers mengatakan itu? Dia baru saja lulus dari perguruan tinggi, jadi seberapa berbeda keadaan ini? Saya rasa kita perlu tingkat keingintahuan dan keterbukaan terhadap apa yang kini menjadi keresahan umum."

Lobo menilai bahwa liga harus mengambil langkah serius untuk memperbaiki masalah ini di masa off-season, karena ketidakkonsistenan dan kekhawatiran yang diutarakan pemain selama ini sangat merata. Kritikan Collier menjadi pernyataan paling tegas tentang kepemimpinan WNBA hingga saat ini, tetapi Lobo menambahkan bahwa dalam wawancara dengan pelatih, ia mendengar tema serupa tentang bagaimana wasit mempengaruhi gerak bebas pemain dan inkonsistensi dalam memberi hukuman pelanggaran dari satu pertandingan ke pertandingan lain.

"Semua pihak menginginkan perubahan. Para pemain tetap melakukannya karena diizinkan, dan saat lawan melakukan hal yang sama untuk keuntungan, mereka juga akan melakukannya," ujar Lobo. "Pelatih dan pemain harus punya suara dalam hal ini bersama liga dan wasit. Saya yakin hal ini bisa diperbaiki karena semua pihak sepakat apa yang mereka inginkan dalam proses ini."

Tags: WNBA Kontroversi Wasit Napheesa Collier Kepemimpinan Liga Offseason Perlawanan pemain

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan