Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut anggaran MBG per hari capai Rp 1,2 Triliun

Kasus Keracunan dari Program Makanan Gratis Tinggi, BGN Perketat Pengawasan

23 Sep 2025 | Bryan Aditya | Berita | Berita Nasional

Kasus keracunan dari program Makanan Bergizi Gratis menimbulkan kekhawatiran. BGN minta mitra lebih berhati-hati dan melakukan uji coba kecil sebelum distribusi besar.

Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan telah terjadi sebanyak 4.711 kejadian luar biasa (KLB) dan gangguan pencernaan yang disebabkan oleh konsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) selama periode tertentu hingga 22 September 2025. Meskipun telah menyediakan sekitar 1 miliar porsi MBG, kejadian ini menimbulkan kekhawatiran mengenai aspek keamanan dan pengawasan program tersebut.

Sekretaris Utama BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa data tersebut diperoleh dari distribusi kasus di tiga wilayah berbeda. Wilayah I mengalami 1.281 kasus, Wilayah II sebanyak 2.606 kasus, dan Wilayah III mencatat sebanyak 824 kasus. Ia menegaskan bahwa mayoritas kasus disebabkan oleh faktor-faktor seperti ketidakmampuan dapur umum (SPPG) dalam mengelola porsi besar, serta perubahan supplier bahan baku yang tidak melalui prosedur yang ketat.

Baca juga: Mendagri Apresiasi Peran Posyandu dalam Pembangunan Desa

Faktor Penyebab Kasus Keracunan dan Upaya Pencegahan

Salah satu kasus yang cukup signifikan terjadi di SPPG Banggai Kepulauan Tingangkung. Di sana, kejadian keracunan disebabkan karena dapur umum membeli ikan cakalang dari supplier baru yang tidak familiar sebelumnya. Akibatnya, 339 orang mengalami gangguan pencernaan akibat konsumsi ikan tersebut.

Dadan menjelaskan bahwa dapur umum lama biasanya sudah terbiasa mengolah bahan dari supplier tertentu, namun saat terjadi pergantian supplier, risiko ketidaksesuaian kualitas bahan meningkat. Ia mengingatkan mitra dapur umum untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan mengelola bahan baku serta menyarankan agar pengenalan supplier baru dilakukan secara bertahap dan dalam jumlah kecil terlebih dahulu.

Belasan siswa di SMK Pembangunan Bandung Barat, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami keracunan massal.Belasan siswa di SMK Pembangunan Bandung Barat, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami keracunan massal.

Dalam rangka mencegah kejadian serupa di masa mendatang, BGN mengusulkan agar dapur umum yang baru mulai beroperasi melakukan uji coba memasak untuk jumlah kecil sebelum meningkatkan volumenya secara keseluruhan. Dadan merekomendasikan agar proses ini dilakukan secara berangsur, misalnya dua sekolah terlebih dahulu dari total 20 sekolah penerima, sebelum kemudian memperluas ke jumlah yang lebih besar.

Selain itu, BGN menegaskan pentingnya pengawasan ketat dan pelatihan bagi mitra dapur umum agar kejadian keracunan bisa diminimalisasi dan target nol kasus KLB dapat tercapai. Ia juga menyesalkan adanya kejadian yang masih terjadi padahal program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat dan mengurangi kekurangan nutrisi.

Penanganan cepat dan inspeksi rutin menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan makanan yang disalurkan melalui program MBG ini. Dadan berharap ke depannya, seluruh mitra dan pihak terkait dapat meningkatkan standar pengelolaan dan pengawasan demi keberlanjutan program yang bermanfaat ini.

Tags: Kesehatan politik Gizi makanan sehat

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan