Pertemuan Diplomatik Penting di PBB Bahas Perdamaian Gaza

President Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri pertemuan tingkat tinggi dalam konteks upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah yang digelar di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

Acara yang berlangsung tertutup di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan PBB ini dihadiri oleh tokoh negara dari berbagai negara berpengaruh, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, Raja Yordania Abdullah II, Emir Qatar Sheikh Tamim ibn Hamad Al Thani, serta pemimpin dari Pakistan, Mesir, dan Arab Saudi.

Baca juga: Posyandu tingkatkan layanan enam standar untuk kesejahteraan masyarakat

Dialog Fokus pada Perdamaian di Gaza

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Donald Trump menegaskan komitmennya untuk segera menghentikan konflik yang berkepanjangan di Gaza. Dia menyatakan, "Ini akan menjadi pertemuan yang sangat penting. Pertemuan ini akan mempertemukan para pemimpin besar dari bagian dunia yang sangat penting, yaitu Timur Tengah. Dan kita ingin mengakhiri perang di Gaza. Kita akan mengakhirinya."

Trump juga mengungkapkan bahwa pertemuan ini merupakan yang paling krusial dalam seluruh rangkaian agenda PBB yang dihadapinya, sambil menambahkan, "Inilah pertemuan yang sangat penting bagi saya karena kita akan mengakhiri sesuatu yang seharusnya mungkin tidak pernah terjadi. Terima kasih banyak, semuanya. Kami sangat menghargainya."

Pertemuan ini juga membahas rencana jangka menengah dan panjang terkait perdamaian, termasuk dukungan untuk pembangunan kembali Gaza dan perlunya stabilisasi kawasan.

Baca juga: Presiden Indonesia Anugerahi Bill Gates Penghargaan Tertinggi

Peran Indonesia dan Dukungan Keamanan

Presiden Prabowo Subianto menyatakan kesiapan Indonesia mendukung seluruh upaya perdamaian di Gaza. Ia menyatakan, "Kita siap mendukung pengiriman pasukan perdamaian untuk menstabilkan situasi di Gaza serta pembangunan kembali Gaza."

Pada saat yang sama, Emir Qatar menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang digagas oleh Presiden Trump dan berharap kepemimpinannya bisa berkontribusi nyata untuk menghentikan peperangan dan mempercepat pemulihan kondisi Gaza.

Dia menegaskan, "Satu-satunya alasan kita berada di sini adalah untuk menghentikan perang dan membawa pulang para sandera. Dan kami mengandalkan Anda dan kepemimpinan Anda juga untuk mengakhiri perang ini dan membantu rakyat Gaza. Situasi di sana benar-benar, benar-benar sangat buruk."

Selain isu utama penghentian konflik dan pembebasan sandera, pertemuan ini menjadi momentum diplomatik untuk mencari solusi menyeluruh yang melibatkan berbagai pihak terkait di kawasan Timur Tengah.

Secara umum, pertemuan ini menandai langkah diplomatik strategis yang diharapkan mampu menghasilkan kesepakatan konkret dalam mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza, sekaligus memperkuat upaya internasional untuk mengembalikan kestabilan dan perdamaian di kawasan Timur Tengah.