Jakarta, Nasional - Presiden Prabowo Subianto tampil penuh semangat pada Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, menunjukkan bahwa Indonesia kembali aktif dan peduli terhadap diplomasi global. Kehadiran Menteri Pertahanan tersebut merupakan momen bersejarah karena merupakan yang pertama kali dalam 11 tahun terakhir seorang Presiden Indonesia secara langsung menghadiri forum internasional terbesar tersebut.
Sebelumnya, selama lebih dari satu dekade, kepala negara Indonesia tidak pernah hadir secara fisik di Sidang Majelis Umum PBB, yang menimbulkan persepsi bahwa Indonesia sedang memunggungi diplomasi multilateral. Namun, kehadiran Prabowo membantah stigma tersebut dan mengirimkan pesan bahwa negara ini kembali aktif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan internasional.
Baca juga: Raja Juli Antoni Akui Kesalahan Mencampuri Jabatan Titiek Soeharto
Pidato yang Mengangkat Isu Perdamaian dan Dukungan Palestina
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan berbagai isu penting, terutama mengenai perdamaian dunia dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Ia berapi-api dan penuh semangat dalam menyampaikan pesan negara kepada para delegasi dari berbagai negara dunia.
Selama sesi tersebut, Prabowo tampil menonjol dengan delapan momen tampil ekspresif, termasuk menghentakkan tangannya di meja mimbar dan menerima tepuk tangan dari delegasi asing sebanyak delapan kali, yang termasuk standing ovation di akhir pidatonya.
Urutan pidato dari ketua umum Partai Gerindra ini adalah yang ketiga dalam sesi tersebut, menandai pentingnya pesan yang disampaikan bagi posisi Indonesia di panggung global.
Baca juga: Polri Tetapkan 959 Tersangka Kerusuhan Agustus 2025
Reaksi dan Penilaian Internasional
Penulis pidato Presiden SBY, Dino Patti Djalal, yang kini bertugas di New York, menyatakan rasa bangga dan haru atas penampilan Prabowo. Ia menilai pidato tersebut sebagai sinyal kuat bahwa Indonesia kembali menegaskan kehadirannya di arena diplomasi internasional.
Menurut Dino, pesan yang disampaikan menyiratkan bahwa Indonesia kembali mengedepankan diplomasi multilateralisme, sebuah hal yang belum pernah dilakukan secara langsung oleh presiden Indonesia selama lebih dari satu dekade.
“Pesan penting yang dikirim dari pidato Presiden tersebut kepada dunia adalah Indonesia is back in multilateralism diplomacy, Indonesia is back in multilateral diplomacy,” katanya. Ia menambahkan bahwa kehadiran Prabowo dan pidatonya menimbulkan persepsi positif akan komitmen Indonesia terhadap diplomasi global.
Sebagai negara anggota tetap di forum internasional terkemuka, kehadiran Prawowo dan isi pidatonya diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia dalam berbagai isu internasional, terutama dalam mendukung perdamaian dan keberlanjutan hubungan bilateral maupun multilateral.
Tags: PBB Perdamaian Dunia Diplomasi Internasional Indonesia Kembali Aktif Pidato Prabowo