Tepuk tangan peserta mengiringi pidato Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025).

Prabowo Resmi Pimpin Indonesia, Berpidato di PBB tentang Perdamaian dan Solusi Dua Negara

24 Sep 2025 | Reynaldo Putra | Berita | Berita Nasional

Prabowo Subianto menyampaikan pidato di PBB mengenai solusi perdamaian Palestina-Israel dan visi Indonesia tentang harmoni antar agama, menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara dan perdamaian dunia.

Prabowo Subianto, yang menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-4, menyampaikan pidato resmi pertamanya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (23/9/2025). Dalam pidatonya yang penuh semangat, Prabowo membahas sejumlah isu global dan nasional, termasuk solusi atas konflik Israel-Palestina, upaya perdamaian dunia, serta capaian Indonesia di berbagai bidang.

Sebagai kepala negara ketiga dari Indonesia yang berpidato di forum internasional tersebut, setelah Soekarno dan Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo menyoroti pentingnya dukungan terhadap solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik panas di Timur Tengah. Ia menegaskan bahwa Palestina harus segera mendapatkan kemerdekaan dan kedaulatan sebagai sebuah negara merdeka.

Dalam pidatonya di markas besar PBB di New York, Prabowo menegaskan, "Saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka. Namun kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan serta keamanan Israel." Dalam konteks ini, ia menambahkan, "Hanya lewat two state solution atau solusi dua negara, perdamaian dan kemerdekaan untuk Palestina dapat terwujud. Prabowo yakin tidak akan ada kebencian dan kecurigaan lagi jika solusi ini diterapkan."

Baca juga: Konflik Agraria Puluhan Tahun, Menhut Disebut Lambat Tangani Kasus

Upaya Menyatukan Berbagai Agama dan Kemanusiaan

Prabowo menyampaikan visi harmonisasi antar keturunan Nabi Ibrahim sebagai jalan menuju rekonsiliasi dunia. Ia juga menegaskan perlunya hidup berdampingan secara damai dan harmonis, melibatkan beragam agama seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha. Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari perjuangan tersebut, demi mewujudkan dunia yang lebih baik.

Pidato Prabowo mendapatkan sambutan meriah dari delegasi dunia, dengan tepuk tangan dan standing ovation sebagai bentuk apresiasi terhadap pesannya yang menyentuh hati. Ia mengakhiri pidatonya dengan mengajak masyarakat internasional untuk melanjutkan perjalanan kemanusiaan yang dimulai oleh pendahulu bangsa.

Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidatonya pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/9/2025).Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidatonya pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/9/2025).

Prabowo menyampaikan, "Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para pendahulu kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan. Terima kasih."

Baca juga: Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis, Kasus Keracunan Meningkat

Sejarah Pidato Indonesia di PBB

Sidang Umum PBB tahun 2025 dibuka dengan laporan dari Sekretaris Jenderal António Guterres dan dibuka secara resmi oleh Presiden Sidang Umum ke-80 Annalena Baerbock. Tema yang diangkat dalam sesi tersebut adalah "Better together: 80 years and more for peace, development and human rights."

Sebelum Prabowo, tiga presiden Indonesia telah menyampaikan pidato di forum internasional ini. Pertama adalah Presiden Soekarno yang menghadiri Sidang Umum ke-15 pada 1960, yang menyampaikan pidato berjudul "Membangun Dunia Kembali". Piagam pidatonya menggambarkan semangat nasionalisme dan perlawanan terhadap penjajahan serta penegasan bahwa demokrasi adalah keadilan universal yang telah dikembangkan Indonesia selama beribu tahun.

Kemudian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sering hadir di PBB, termasuk dalam Sidang Umum ke-60 pada 2005 yang membahas reformasi PBB dan peran Indonesia dalam perdamaian dunia, serta dalam sidang-sidang berikutnya yang membahas isu global seperti krisis pangan, energi, dan konflik internasional. Pada 2014, SBY melakukan pidato terakhirnya di PBB, menyoroti capaian pembangunan nasional dan keprihatinan terhadap konflik global.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang tidak hadir secara fisik karena pandemi Covid-19, tetap menyampaikan pidato secara virtual pada 2020 dan 2021. Dalam pidatonya, Jokowi menyoroti penanganan pandemi, keberlanjutan ekonomi global, serta pentingnya keberagaman dan perdamaian dunia.

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat berpidato dalam Sidang Majelis Umum Ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, Manhattan, New York, Selasa (23/9/2025).Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat berpidato dalam Sidang Majelis Umum Ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, Manhattan, New York, Selasa (23/9/2025).

Sukarno memberikan jawaban untuk pidato sambutan Kennedy di Pangkalan Angkatan Udara Andrews.Sukarno memberikan jawaban untuk pidato sambutan Kennedy di Pangkalan Angkatan Udara Andrews.

Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam sebuah acara di Istana Presiden Jakarta.Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam sebuah acara di Istana Presiden Jakarta.

Layar memperlihatkan Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato yang telah direkam sebelumnya pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (23/9/2020). Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi Covid-19.Layar memperlihatkan Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato yang telah direkam sebelumnya pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (23/9/2020). Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Tags: Indonesia Prabowo Subianto PBB Solusi Dua Negara Perdamaian Dunia

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan